Halaman

Selasa, 01 Oktober 2013

MENOLONG YANG KELAPARAN



“Lalu murid-murid memutuskan untuk mengumpulkan suatu sumbangan, sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing dan mengirimkannya kepada saudara-saudara yang diam di Yudea.” (Kisah Para Rasul 11:29)

Kita tahu setiap tanggal 16 Oktober diperingati sebagai Hari Pangan Sedunia. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya masalah pangan, baik di tingkat global, regional maupun nasional. Di tengah kemajuam dan kemakmuran yang dinikmati banyak orang saat ini, masih banyak pula orang yang kekurangan makanan. Di beberapa negara, kelaparan terjadi karena perang yang tak kunjung usai, bencana alam, perubahan iklim, korupsi, dan kebutuhan harga pokok yang kian melambung. Jadi bukan kita jangan hanya terfokus terhadap tanggal tersebut, tetapi kita bisa lakukan itu setiap saat dan setiap hari.
Ketika Paulus dan Barnabas sedang melayani jemaat di Antiokhia, nabi Agabus datang dari Yerusalem dan menubuatkan kelaparan besar yang akan melanda dunia. Hal itu terjadi pada zaman Kaisar Klaudius, “Seorang dari mereka yang bernama Agabus bangkit dan oleh kuasa Roh ia mengatakan, bahwa seluruh dunia akan ditimpa bahaya kelaparan yang besar. Hal itu terjadi juga pada zaman Klaudius.” (Kisah Para Rasul 11:28) sekitar tahun 45 M. Beberapa sejarahwan mencatat bencana kelaparan ini, yang menyebabkan banyak penduduk Yerusalem meninggal dunia.
Apa tanggapan mereka? Orang percaya menggalang pengumpulan dana dari berbagai jemaat untuk kemudian disalurkan kepada mereka yang memerlukannya di Yerusalem (2 Korintus 9). Jemaat-jemaat yang baru berdiri itu membantu jemaat di Jerusalem, seperti pos-pos pelayanan membantu gereja pusat. Mereka tidak mengerdilkan potensi mereka sendiri, tetapi melakukan aksi nyata sesuai dengan kemampuan untuk menanggung beban sesama orang percaya. Teladan akan kasih Kristuslah yang mendorong mereka melakukannya.
Saat ini di sekitar kita sebenarnya juga masih banyak orang yang kelaparan: para penghuni pemukiman kumuh, gelandangan di jalan, mungkin saudara-saudar kita atau teman dekat kita dll. Tindakan nyata apa yang dapat kita lakukan untuk meringankan beban mereka?
Ketika kita memberi makan kepada mereka yang kelaparan, sesungguhnya kita mempersembahkannya kepada Tuhan Yesus. Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar