“Lalu
murid-murid memutuskan untuk mengumpulkan suatu sumbangan, sesuai dengan
kemampuan mereka masing-masing dan mengirimkannya kepada saudara-saudara yang
diam di Yudea.” (Kisah Para Rasul 11:29)
Kita
tahu setiap tanggal 16 Oktober diperingati sebagai Hari Pangan Sedunia. Peringatan
ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya masalah
pangan, baik di tingkat global, regional maupun nasional. Di tengah kemajuam
dan kemakmuran yang dinikmati banyak orang saat ini, masih banyak pula orang
yang kekurangan makanan. Di beberapa negara, kelaparan terjadi karena perang
yang tak kunjung usai, bencana alam, perubahan iklim, korupsi, dan kebutuhan
harga pokok yang kian melambung. Jadi bukan kita jangan hanya terfokus terhadap
tanggal tersebut, tetapi kita bisa lakukan itu setiap saat dan setiap hari.
Ketika
Paulus dan Barnabas sedang melayani jemaat di Antiokhia, nabi Agabus datang
dari Yerusalem dan menubuatkan kelaparan besar yang akan melanda dunia. Hal itu
terjadi pada zaman Kaisar Klaudius, “Seorang dari mereka yang bernama Agabus
bangkit dan oleh kuasa Roh ia mengatakan, bahwa seluruh dunia akan ditimpa
bahaya kelaparan yang besar. Hal itu terjadi juga pada zaman Klaudius.” (Kisah Para
Rasul 11:28) sekitar tahun 45 M. Beberapa sejarahwan mencatat bencana kelaparan
ini, yang menyebabkan banyak penduduk Yerusalem meninggal dunia.
Apa
tanggapan mereka? Orang percaya menggalang pengumpulan dana dari berbagai
jemaat untuk kemudian disalurkan kepada mereka yang memerlukannya di Yerusalem
(2 Korintus 9). Jemaat-jemaat yang baru berdiri itu membantu jemaat di
Jerusalem, seperti pos-pos pelayanan membantu gereja pusat. Mereka tidak
mengerdilkan potensi mereka sendiri, tetapi melakukan aksi nyata sesuai dengan
kemampuan untuk menanggung beban sesama orang percaya. Teladan akan kasih
Kristuslah yang mendorong mereka melakukannya.
Saat
ini di sekitar kita sebenarnya juga masih banyak orang yang kelaparan: para
penghuni pemukiman kumuh, gelandangan di jalan, mungkin saudara-saudar kita
atau teman dekat kita dll. Tindakan nyata apa yang dapat kita lakukan untuk
meringankan beban mereka?
Ketika
kita memberi makan kepada mereka yang kelaparan, sesungguhnya kita
mempersembahkannya kepada Tuhan Yesus. Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar