“Aku
berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami,
betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus,”
(Efesus 3:18)
Sebelum
melangkah lebih jauh hari ini coba renungkan betapa besarnya kasih Tuhan dalam
kehidupan kita! Detik demi detik, jam demi jam, hari demi hari, minggu demi
minggu, bulan demi bulan, bahkan tahun demi tahun kasih Tuhan kepada kita tak
pernah berubah. Sungguh, kita tak dapat menghitungnya “.....,betapa lebarnya
dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus,” (ayat nats). Banyak
cerita tentang cinta kasih yang ada di dunia ini, namun kesemuanya itu tidak
bisa dibandingkan dengan kasih Tuhan. Kasih Tuhan itu sangat jauh berbeda
dengan kasih lain yang ada di dunia ini.
Inilah
garis besar karakteristik kasih Tuhan kepada umatNya:
1. Tak berubah. Artinya kasih Tuhan
mengalir terus menerus tiada berhenti sampai selama-lamanya. “Sebab kasih-Nya
hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya!” (Mazmur
117:2). Kasih manusia bersifat sementara, mudah sekali berubah, sangat
bergantung pada situasi dan kondisi; tetapi kasih Tuhan tidak dapat dipengaruhi
oleh apa pun. Bahkan kita tidak dapat mempengaruhi kasih Tuhan dengan
perbuatan-perbuatan baik kita. Tuhan mengasihi kita sebelum ada perbuatan baik
yang kita lakukan bagiNya.
2. Sempurna. Artinya kasih Tuhan itu
sepenuhnya, benar-benar, lengkap dan utuh. Karena itu jangan sekali-kali kita
mengukur besarnya kasih Tuhan dengan keadaan yang kita alami, namun ingatlah
dan renungkanlah pengorbanan Kristus di atas kayu salb. Salib adalah bukti
nyata betapa sempurnanya kasih Tuhan kepada kita.
3. Tak Bersyarat “Kita mengasihi,
karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.” (1 Yohanes 4:19), bahkan “...Allah
menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita,
ketika kita masih berdosa.” (Roma 5:8). Ini sangat berbeda dengan kasih manusia
yang bersyarat. Seringkali kita hanya mau mengasihi orang-orang yang mengasihi
kita. Jika tidak, kita pun tidak lagi mau mengasihi. Namun Tuhan sedemikian
rupa mengasihi kita dengan “ Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, (Roma 8:32). Apa pun juga yang ada di dunia ini
tidak ada yang sanggup memisahkan kita dari kasih Tuhan.
“Tidak
alasan bagi kita untuk meragukan kasih Tuhan dalam hidup ini!”
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar