“Kita
mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.”
(1 Yohanes 4:19)
Ibu
Rita guru Bahasa Inggris yang sangat baik. Tak ada satu pun murid yang tidak
menyukainya. Tetapi teman-teman sekelas Martin hampir tidak menyukainya – karena ia seka sekali
tidur di kelas. Setiap kali ia tertidur di kelas, Bu Rita selalu memberinya PR
sebanyak 10 halaman, dan ia tidak pernah mengerjakannya. Terkadang Bu Rita
mengumumkan di depan kelas bahwa Martin yang memiliki nilai terendah di kelas. Tapi
Martin tidak pernah malu. Martin mengatakan bahwa ia suka dengan Ibu Rita,
tetapi ia tidak suka dengan pelajaran Bahasa Inggris. Herannya, meskipun Martin
bandelnya bukan main, Bu Rita selalu saja bersikap baik, malah sepertinya ia
memberi perhatian khusus kepada Martin.
Melihat
hal tersebut, beberap teman protes, “Bu, kami yang rajin belajar malah tidak
begitu Ibu perhatikan. Mengapa Martin yang bandel sangat ibu perhatikan?” Bu
Rita menjawab, “Karena yang paling dibencipun layak dikasihi.”
Saudara,
bila dilihat secara seksama, hidup kita tidak amat baik kok di hadapan Tuhan. Kita
tidak bersih dari kata dosa. Terkadang sikap dan perbuatan kita benar-benar
menyakiti hati Tuhan. Dia mengasihi kita, tetapi Ia membenci dosa. Walaupun seharusnya
kita layak untuk dihukum oleh-Nya karena kejahatan kita, tetapi Tuhan
menegaskan bahwa yang paling jahat pun layak dikasihi. Artinya, setiap kita
punya kesempatan untuk mendapatkan kasih Tuhan meskipun hidup kita penuh dengan
dosa. Justru Yesus datang ke dunia bagi orang-orang yang berdoa dan mau
menerima keselamatan.
Saudaraku,
sabaiknya ketika Tuhan mau mengasihi kita yang berdosa ini, sepatutnya kita pun
mengasihi orang yang paling kita benci dalam hidup kita. Karena mereka layak
mendapatkan perhatian khusus dan kasih dari kita yang terlebih dahulu mengenal
kasih Kristus.
So,
kasih tidak melihat kelemahan karena kasih itu tulus adanya. Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar