Halaman

Sabtu, 19 Oktober 2013

ORANG TUA BUKANNYA MAU TAHU.



“Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu.....” (1 Petrus 1:14)

Ada seorang kakak yang terlambat pulang dari kantor, karena mama kuatir akhirnya sang mama bertanya, “koq kakak telat pulangnya sih!” Si kakak itu ternyata malah tersinggung dan berkata, “Mama pikir aku kelayapan?! Aku kerja, Mam!” begitu juga yang terjadi pada sepupunya, ketika di telephone oleh sang paman untuk di ajak makan malam bersama di restoran Chinese, karna suara di telephone agak berisik , si paman bertanya, “ada di mana kamu?” jawab sepupunya dengan ketus, “Pa, kalau ngajak makan yah ngajak makan aja. Tidak pentingkan papa bertanya aku ada dimana!”
Orang tua kita terkadang bukannya usil atau kepingin tahu urusan kita. Mereka hanya kawatir dengan keadaan kita. Namanya juga orang tua, mereka ingin memastikan bahwa anak-anak mereka baik-baik saja. Orang tua yang baik selalu menanyakan keadaan anaknya dan menjalin komunikasi yang baik dengan anak-anaknya. Masalahnya, kini anak-anak sekarang mudah sekali salah paham dengan perhatian orang tua. Kalau orang tua menelpon dan menanyakan keberadaan anak di mana, anak beranggapan kalau orang tua rese banget ngontrol anak ada di mana. Orang tua menasehati anak untuk hati-hati memilih teman, dianggap orang tua terlalu mendikte, orang tua melarang anak mengikuti kegiatan yang dianggap merugikan, berbahaya, atau kurang penting, anak menganggap orang tua terlalu over protective.
Saudaraku, suatu saat Saudara akan menjadi orang tua juga. Saudara pasti takut bila anak Saudara kenapa-kenapa. Rasa kuatir ada dalam diri Saudara tentang mereka. Demikian juga orang tua kita. Belajarlah memahami maksud perkataan dan tindakan mereka kepada Saudara. Mungkin cara mereka menyampaikan kurang tepat, namun cobalah berpikir positif bahwa pada dasarnya mereka sangat mencintai kita. Karena Bapa yang di surga tidak pernah salah menitipkan seorang anak kepada sepasang suami istri pilihan-Nya.
Contoh nyata adalah: “Macan yang buas tidak pernah menyakiti anaknya sendiri.”
Tuhan Yesus Memberkati.
    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar