“Segala
perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”
(Filipi
4:13)
Rasul
Paulus telah memberikan teladan hidup yang luar biasa bukan hanya bagi
orang-orang yang hidup sezamannya, tapi juga bagi kita yang hidup di masa-masa
akhir zaman ini. Salah satu teladan yang menonjol dalam diri Paulus adalah
semangat hidupnya dalam melayani Tuhan. Ia tak pernah menunjukkan sikap pesimis
yang penuh keluh kesah, gerutuan atau kekecewaan meski dalam pelayanan ia harus
menghadapi banyak sekali ujian, tantangan, aniaya dan juga penderitaan.
Sebaliknya ia selalu optimis, memberitakan kemenangan di dalam Tuhan sehingga
ia selalu sanggup menasehati orang-orang agar mereka kuat dalam menghadapi
segala tantangan hidup dan tetap memiliki roh yang menyala-nyala dalam melayani
Tuhan. “....syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan
kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan
akan Dia di mana-mana.” (2 Korintus 2:14).
Meski
kehidupannya telah dipakai Tuhan secara luar biasa sebagai pemberita Injil dan
menjadi kesaksian bagi banyak orang, tidak dengan serta merta ia menjadi
sombong atau membanggakan diri sendiri. “Tetapi aku sekali-kali tidak mau
bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia
telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.” (Galatia 6:14). Fokus Paulus
adalah melakukan yang terbaik bagi Tuhan dan terus maju mengerjakan panggilan
Tuhan apa pun keadaannya, bahkan ia terus “.....berlari-lari kepada tujuan
untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus
Yesus.” (Filipi 3:14).
Kekuatan,
keuletan, dan kegigihan yang dimiliki Paulus bukan karena ia tidak punya
kelemahan atau kekurangan, itu semata-mata karena Roh Kudus yang bekerja di
dalam dia. Dengan jujur ia mengakui penuh kelemahan dan kekurangan tapi ia
tidak mau tenggelam dalam kelemahan yang ada. Justru dalam kelemahanlah ia
percaya bahwa kuasa Tuhan makin sempurna dinyatakan. “Sebab itu terlebih suka
aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.” (2
Korintus 12:9).
“Dengan
diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah
pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.” (2
Korintus 3:5).
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar