“Sebab
kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." (Matius 11:30)
Ketika
membuka-buka google mencari berita, ketika itu saya membaca sebuah berita yang
dimana isi berita tersebut adalah sebuah kejadian pada tanggal 15 Maret 1986 seluruh
gedung Hotel New World di Singapura tiba-tiba runtuh ke tanah dalam waktu 1
menit dan menelan korban 33 jiwa. Setelah diselidiki ternyata perancang gedung
hanya menghitung “beban hidup” seperti kendaraan, manusia, perabotan, angin,
tekanan tanah, dan sebagainya. Sedang “beban mati” seperti rangka, dinding,
lantai, atap, pipa, saluran air, peralatan listrik, dan sebagainya tidak
diperhitungkan. Kesalahan perancang gedung dalam menghitung beban ini
menyebabkan nyawa pengunjung melayang.
Bagaimana
dengan Yesus yang malahan mengundang setiap orang untuk memikul kuk dan
beban-Nya? Hanya saja Yesus memberikan jaminan yang melegakan: bahwa kuk dan
beban-Nya itu ringan “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban
berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan
belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan
mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun
ringan." (Matius 11:28-30). “Beban-Ku” artinya segenap perintah-Nya. Adapun
“kuk yang Kupasang” menunjuk pada ketundukan dan ketaatan kita. Dengan
demikian, memikul kuk-Nya berarti tunduk dan taat pada segenap perintah-Nya.
Beban-Nya
ringan karena kita tidak memikulnya seorang diri; Roh Kudus akan menyertai,
menolong, dan memberi kita kekuatan untuk melakukannya “Aku akan minta kepada
Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia
menyertai kamu selama-lamanya,” (Yohanes 14:16). Beban-Nya ringan karena tidak
melebihi kekuatan dan kemampuan kita “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah
pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah
setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui
kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar,
sehingga kamu dapat menanggungnya.” (1 Korintus 10:13). Beban-Nya ringan karena
tidak akan melukai dan melumpuhkan kita, tetapi justru mendatangkan kelegaan
dan ketenangan jiwa. Jadi, jalanilah hari-hari dengan ketundukan dan ketaatan
pada pimpinan-Nya karena kita jugalah yang akan menikamati hasilnya. Bukannya
mati tertimpa beban, kita malah akan dihidupkan karenanya!
“Kita
juga punya perancang, hanya saja perancang kita tak pernah salah menghitung
beban.”
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar