“Apapun
juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan
dan bukan untuk manusia.” (Kolose 3:23)
Setiap
orang percaya seharusnya memiliki suatu kehidupan yang optimal di segala bidang
yang dikerjakannya, baik itu dalam pekerjaan konvensional, studi, dan terlebih
lagi seharusnya dalam hal ibadah, pelayanan atau pengiringan kita kepada Tuhan.
Jika setiap orang percaya mau menerapkan apa yang Alkitab sampaikan seperti
ayat di atas kita benar-benar akan menjadi orang Kristen yang berbeda, sehingga
kita mampu menjadi berkat dan kesaksian yang baik bagi dunia ini. Namun ada
banyak orang Kristen yang tidak mengerjakan apa pun yang menjadi tugas dan
tanggung jawabnya itu secara maksimal oleh karena orientasi dan motivasi mereka
dalam melakukan pekerjaan tersebut salah, tidak sesuai dengan firman yang Tuhan
maksudkan.
Seringkali
yang menjadi motivasi kita dalam melakukan pekerjaan atau pelayanan adalah
semata-mata untuk manusia, bukan untuk Tuhan. Akhirnya ketika kita mengalami
sedikit saja benturan, gesekan atau hal yang tidak mengenakkan kita mudah
sekali kecewa dan akhirnya mundur, padahal memiliki kehidupan yang optimal
adalah harga mutlak bagi orang percaya! Tidak ada istilah suam-suam kuku alias
nanggung. Tuhan menegur jemaat di Laodikia, “Aku tahu segala pekerjaanmu:
engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau
panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan
memuntahkan engkau dari mulut-Ku.” (Wahyu 3:15-16). Firman Tuhan dalam Wahyu
22:11 pun lebih keras lagi! “Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus
berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa
yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah
ia terus menguduskan dirinya!"
Melakukan
sesuatu setengah-setengah dan berkompromi adalah tindakan yang sangat dibenci
Tuhan. Mengapa? Karena Tuhan menyediakan segala hal bagi kita tidak
setengah-setengah, tapi total, bahkan sampai rela mengorbankan nyawa-Nya di
Kalvari. Dia juga memberikan kepada kita karunia-karunia dan talenta untuk
memperlengkapi kita.
“Sebab
kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya!”
(Mazmur 117:2)
Segala
hal yang kita butuhkan dalam hidup ini telah disediakan Tuhan dari semula, di
antaranya adalah rasa aman dan penerimaan diri. Tuhan berkata, "Sungguh,
hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan
membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan
menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan
memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan
Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku." (Mazmur 91:14-16).
Selain jaminan perlindungan dan penyertaan-Nya sebagai bukti kasih-Nya,
keberadaan kita di mata Tuhan juga sangat berharga. “Oleh karena engkau
berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau,” (Yesaya 43:4).
Itu adalah jaminan yang sudah lebih dari cukup bagi kita. Jadi, tidak ada alas
an bagi kita untuk tidak melakukan yang terbaik bagi Tuhan.
Melalui
pengorbanan-Nya di kayu salib segala perkara yang dijanjikan Tuhan sudah
digenapi. Ada “janji keselamatan”: “dan oleh kasih karunia telah dibenarkan
dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.” (Roma 3:43), sehingga
kita dibebaskan dari kutuk dan tidak lagi di bawah kuasa dosa. “Janji
kemenangan”: “….Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus
Kristus, Tuhan kita.” (1 Korintus 15:57), sehingga kita lebih dari pada
pemenang “Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang
menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.” (Roma 8:37). “Janji kelimpahan”:
“…Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu
menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.” (2 Korintus 8:9). Rasul Paulus pun
menyatakan, “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan
kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4:19). Ada pula “Janji kesembuhan”:
“Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.” (1 Petrus 2:24b).
Dengan
berkat-Nya Tuhan ingin kita menjadi berkat bagi orang lain. Masih banyak janji
Tuhan yang luar biasa disediakan-Nya bagi kita. Adalah rugi besar bila kita
menjadi orang-orang Kristen yang biasa-biasa saja, karena kasih Tuhan sungguh
hebat atas kita!
“Tuhan
sudah menyediakan berkat-Nya secara maksimal bagi kita, tapi mengapa kita
merespons kehebatan kasih-Nya itu dengan biasa-biasa saja?
“Suam-suam
kuku dan kompromi adalah tanda kita belum menjadi orang Kristen yang optimal!
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar