Halaman

Kamis, 02 Oktober 2014

MENJADI CONTOH



“Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.” 
(1 Timotius 1:16)

Pernahkah Anda membuat pengakuan bahwa Anda orang paling jahat, berdosa, dan segala yang buruk yang melekat dalam diri Anda, serta menceritakan bahwa Anda punya masa lalu yang sangat kelam? Tentu tidak mudah menyampaikan pengakuan sedemikian terbuka.
Paulus menyatakan dirinya sebagai penghujat, penganiaya, dan ganas kepada pengikut Kristus “aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.” (1 Timotius 1:13). Ia menyebut dirinya orang yang paling berdosa “Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa,…(1 Timotius 1:16). Sampai suatu ketika, dalam perjalanan ke Damsyik untuk memburu dan menganiaya para pengikut Kristus, Tuhan menjumpainya “Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?" Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu. Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat." Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun. Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa;” (Kisah Para Rasul 9:3-8). Ia dibuat buta oleh cahaya kemulian Tuhan, dan akhirnya pulih setelah didoakan Ananias. Peristiwa itu menjadi titik balik dalam hidupnya. Seorang penganiaya yang penuh amarah terhadap jemaat berubah menjadi pemberita Injil yang sangat militan dan tidak setengah-tengah. Ini merupakan bentuk kasih Tuhan kepada Paulus, Allah menunjukkan seluruh kesabaran-Nya kepada Paulus. Bahkan, Tuhan melihatnya setia dan mempercayakan pelayanan besar dan mulia kepadanya “Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku—“ (1 Timotius 1:12).
Kita pun orang berdosa. Namun demikian, Allah punya caranya yang unik bagi setiap pribadi untuk memperoses dan mengubah hidup kita. Ucapkanlah syukur untuk kesabaran Allah atas hidup kita dan mempercayakan pelayanan dan pekerjaan yang kita jalani saat ini. Berdoalah juga supaya pengalaman Anda bersama Tuhan ini menjadikan Anda teladan yang menolong orang lain mengalami penyertaan Tuhan yang mengubahkan hidup mereka.
“Tuhan menerima kita apa adanya. Tetapi Dia tidak membiarkan kita seadanya.”
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar