Halaman

Rabu, 22 Oktober 2014

HATI YANG PATAH



“TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.” (Mazmur 34:19)

Kami seringkali mendapat “curhat” dari anak-anak muda Kristen yang sedang mengalami masalah. Umumnya masalah yang mereka hadapi sama yaitu perihal putus cinta, diduakan cintanya atau diselingkuhi pacar, ditolak pacar, status hubungan yang tidak jelas dan sebagainya. Kebanyakan dari mereka patah hati, sakit hati, terluka, kecewa, sedih berlarut-larut, sulit melupakan pacar karena sudah terlanjur sayang. Ini membawa dampak yang sangat buruk; tidak konsentrasi belajar, nilai-nilai sekolah terjun bebas, kuliah berantakan dan aktivitas-aktivas lain pun menjadi terganggu termasuk dalam hal kerohanian. Rata-rata dari mereka berkata, “Hidupku tidak artinya lagi. Tuhan tidak sayang padaku.” Akhirnya yang terjadi “galau tingkat tinggi” meliputi hati mereka!
Banyak para muda-mudi yang menempuh berbagai cara untuk melupakan rasa sakit hatinya. Hanya, sayang sedikit dari mereka yang menempuh jalan yang benar, kebanyakan justru melakukan tindakan-tindakan yang negative. Ada yang menumpahkan segala kekesalan hati melalui “twitter/facebook” dengan kata-kata yang kasar dan tidak pantas serta bahasa kotor dan kebun binatang pindah di status. Bahkan banyak pula yang malah lari kepada ganja, mabuk-mabukan, “dugem”, bahkan ada yang sampai mengkonsumsi obat-obat terlarang.
Haruskah anak-anak muda Kristen mengikuti cara-cara yang salah seperti yang ditempuh oleh anak-anak dunia dalam mengatasi luka-luka hatinya? Masalah yang ada tidak seharusnya membuat kita give up dan kian terpuruk. Seburuk apa pun situasinya, kita harusnya membuat kita harus tetap move on! Bagaimana caranya? Mendekatlah kepada Tuhan melalui doa dan sediakan waktu membaca dan merenungkan firman-Nya. Ayat di atas menyatakan bahwa Tuhan itu sangat dekat dengan orang-orang yang patah hati. Artinya, Tuhan tidak pernah membiarkan dan meninggalkan kita sendirian melewati pergumulan yang berat itu; Dia mengerti dan mempedulikan kita. Tuhan pasti punya rencana di balik masalah yang sedang terjadi. Oleh karena itu jangan terfokus pada masalah yang ada, tapi arahkan mata kepada Tuhan.
“TUHAN itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya.” (Nahum 1:7)
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar