“TUHAN
itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang
yang remuk jiwanya.” (Mazmur 34:19)
Kami
seringkali mendapat “curhat” dari anak-anak muda Kristen yang sedang mengalami
masalah. Umumnya masalah yang mereka hadapi sama yaitu perihal putus cinta,
diduakan cintanya atau diselingkuhi pacar, ditolak pacar, status hubungan yang
tidak jelas dan sebagainya. Kebanyakan dari mereka patah hati, sakit hati,
terluka, kecewa, sedih berlarut-larut, sulit melupakan pacar karena sudah
terlanjur sayang. Ini membawa dampak yang sangat buruk; tidak konsentrasi
belajar, nilai-nilai sekolah terjun bebas, kuliah berantakan dan
aktivitas-aktivas lain pun menjadi terganggu termasuk dalam hal kerohanian.
Rata-rata dari mereka berkata, “Hidupku tidak artinya lagi. Tuhan tidak sayang
padaku.” Akhirnya yang terjadi “galau tingkat tinggi” meliputi hati mereka!
Banyak
para muda-mudi yang menempuh berbagai cara untuk melupakan rasa sakit hatinya.
Hanya, sayang sedikit dari mereka yang menempuh jalan yang benar, kebanyakan
justru melakukan tindakan-tindakan yang negative. Ada yang menumpahkan segala
kekesalan hati melalui “twitter/facebook” dengan kata-kata yang kasar dan tidak
pantas serta bahasa kotor dan kebun binatang pindah di status. Bahkan banyak
pula yang malah lari kepada ganja, mabuk-mabukan, “dugem”, bahkan ada yang
sampai mengkonsumsi obat-obat terlarang.
Haruskah
anak-anak muda Kristen mengikuti cara-cara yang salah seperti yang ditempuh
oleh anak-anak dunia dalam mengatasi luka-luka hatinya? Masalah yang ada tidak
seharusnya membuat kita give up dan kian terpuruk. Seburuk apa pun situasinya,
kita harusnya membuat kita harus tetap move on! Bagaimana caranya? Mendekatlah
kepada Tuhan melalui doa dan sediakan waktu membaca dan merenungkan firman-Nya.
Ayat di atas menyatakan bahwa Tuhan itu sangat dekat dengan orang-orang yang
patah hati. Artinya, Tuhan tidak pernah membiarkan dan meninggalkan kita
sendirian melewati pergumulan yang berat itu; Dia mengerti dan mempedulikan
kita. Tuhan pasti punya rencana di balik masalah yang sedang terjadi. Oleh
karena itu jangan terfokus pada masalah yang ada, tapi arahkan mata kepada
Tuhan.
“TUHAN
itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal
orang-orang yang berlindung kepada-Nya.” (Nahum 1:7)
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar