“Waktu
aku takut, aku ini percaya kepada-Mu; kepada Allah, yang firman-Nya kupuji,
kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia
terhadap aku?” (Mazmur 56:4-5)
Kecemasan
atau khawatir, ketakutan, dan teror adalah respons neuro hormonal yang secara
naluriah dianggap dapat melindungi kita dari rasa sakit, cedera, atau kematian.
Rasa takut yang normal membantu membuat kita tetap hidup aman di dunia. Semua
bayi, anak, dan orang dewasa memiliki spectrum local untuk kekhawatiran yang
terbentuk dari perubahan-perubahan luar yang akhirnya menimbulkan ketakutan.
Misalnya, tingkat emosional yang terlalu banyak rangsangan dan emosi yang
intens pada orang lain atau dalam diri sendiri. Hal ini dapat bermanifestasi sebagai
takut kehilangan kendali, konflik, kebingungan berkepanjangan, dan takut
perasaan tertentu.
Semua
perasaan di atas bisa dialami setiap orang, termasuk orang beriman yang taat
beribadah. Contohnya Daud. Saat ia menjadi buronan Saul, ketakutan Daud pernah
luar biasa hingga akhirnya ia memutuskan untuk menyerahkan diri kepada orang
Filistin agar lepas dari kejaran Saul “Tetapi Daud berpikir dalam hatinya:
"Bagaimanapun juga pada suatu hari aku akan binasa oleh tangan Saul. Jadi
tidak ada yang lebih baik bagiku selain meluputkan diri dengan segera ke negeri
orang Filistin; maka tidak ada harapan bagi Saul untuk mencari aku lagi di
seluruh daerah Israel dan aku akan terluput dari tangannya." (1 Samuel
27:1). Benar saja, Saul tak lagi mengejarnya. Namun, di Filistin Daud malah
disukai sehingga dipulangkan ke tanahnya (1 Samuel 29). Tentu saja, pengalaman
Daud ini karena campur tangan Tuhan. Dalam kondisi apa pun Daud selalu berserah
dan mengandalkan Dia, Tuhan yang dipujinya dan firman-Nya dipercayainya.
Selalu
berserah dan mengandalkan Tuhan adalah kunci kemenangan Daud atas segala
ketakutan dalam hidupnya. Saudaraku, bila Anda pun ingin menang atas
ketakutan-ketakutan yang Saudara rasakan saat ini, teladanilah Daud. Hari ini
mungkin Saudara sedang takut akan apa yang akan terjadi esok, naikkan pujian,
berserahlah di dalam doa dan ucapan syukur kepada Tuhan. Apa pun yang sudah
kita serahkan, Tuhan pasti mendengar.
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar