“bangkitlah
sesudah mereka itu angkatan yang lain, yang tidak mengenal TUHAN ataupun
perbuatan yang dilakukan-Nya bagi orang Israel.” (Hakim-Hakim 2:10).
Eropa
sebelum abad ke-19 bisa dikatakan pusat kekristenan dunia. Dari Eropalah kekristenan
tersebar ke suluruh dunia (termasuk Indonesia). Akan tetapi, beberapa survei
menunjukkan bahwa saat ini kekristenan di Eropa mengalami penurunan drastis.
Banyak orang sudah enggan ke gereja lagi. Gereja sudah menjadi kosong sehingga
tidak aneh jika kemudian kita kita melihat gereja telah berubah fungsi. Ada
yang menjadi ruang pameran, tempat hiburan atau museum bahkan lebih menyedihkan
ada juga gereja di jadikan tempat ibadah agama lain.
Kondisi
yang sama terjadi dalam kehidupan bangsa Israel. Pada masa kepemimpinan Yosua,
mereka menyembah kepada Allah. Akan tetapi, kondisinya jauh berbeda setelah
Yosua meninggal. Generasi berikutnya tidak lagi mengenal Tuhan dan karya yang
telah dilakukan-Nya bagi bangsa Israel. Bahkan mereka menyembah kepada ilah-ilah
lain “Mereka meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyang mereka yang telah membawa
mereka keluar dari tanah Mesir, lalu mengikuti allah lain, dari antara allah
bangsa-bangsa di sekeliling mereka, dan sujud menyembah kepadanya, sehingga
mereka menyakiti hati TUHAN. Demikianlah mereka meninggalkan TUHAN dan
beribadah kepada Baal dan para Asytoret.” (Hakim-Hakim 2:12-13). Ironis, karena
pada mulanyaTuhan memilih bangsa Israel untuk suatu rencana agung. Tuhan ingin
mereka bisa membawa bangsa lain datang kepada-Nya. Tetapi, generasi penerus ini
tidak memahami maksud Tuhan, dan malah mengikuti penyembahan berhala oleh
bangsa lain. Tidak heran hal ini membangkitkan murka Tuhan “Maka bangkitlah
murka TUHAN terhadap orang Israel. Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan
perampok dan menjual mereka kepada musuh di sekeliling mereka, sehingga mereka
tidak sanggup lagi menghadapi musuh mereka. Setiap kali mereka maju, tangan
TUHAN melawan mereka dan mendatangkan malapetaka kepada mereka, sesuai dengan
apa yang telah diperingatkan kepada mereka oleh TUHAN dengan sumpah, sehingga
mereka sangat terdesak.” (Hakim-Hakim 2:14-15). Ada yang salah dalam kehidupan
rohani bangsa Israel sehingga generasi penerusnya meninggalkan Tuhan.
Kita
juga ditetapkan untuk mengajarkan iman yang benar kepada anak kita. Setiap
orangtua bertanggung jawab untuk memperkenalkan kasih Tuhan kepada anaknya,
dengan harapan nantinya mereka menjadi orang beriman. Sekarang ini banyak
diantara anak kita, adik kita, saudara kita yang baru saja merayakan Natal di
Sekolah Minggu atau Natal Naposo, jangan hanya perayaannya saja yang dapat
membuat mereka mengenal Tuhan Yesus, tetapi hari-hari setelah perayaan tersebut
kita sebagai orangtua secara terus menerus memberitakan berita firman Tuhan
kepada mereka. Karena mereka adalah generasi penerus yang tidak boleh kita
biarkan jatuh ke dalam dosa yang besar. Dengan semakin canggihnya technologi,
perubahan kultur budaya, internet yang semakin menggiurkan, dan masih banyak
lagi yang dapat menggoda mereka untuk dapat dengan mudahnya melupakan ajaran
Tuhan Yesus. Jika kita lalai, besar kemungkinan anak cucu kita kelak tidak lagi
percaya Tuhan Yesus.
“Ketika
kita mengajarkan iman dengan setia, kita mempersiapkan generasi yang mengasihi
Tuhan Yesus.
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar