Halaman

Senin, 23 Desember 2013

GENERASI TANPA TUHAN.



“bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain, yang tidak mengenal TUHAN ataupun perbuatan yang dilakukan-Nya bagi orang Israel.” (Hakim-Hakim 2:10).

Eropa sebelum abad ke-19 bisa dikatakan pusat kekristenan dunia. Dari Eropalah kekristenan tersebar ke suluruh dunia (termasuk Indonesia). Akan tetapi, beberapa survei menunjukkan bahwa saat ini kekristenan di Eropa mengalami penurunan drastis. Banyak orang sudah enggan ke gereja lagi. Gereja sudah menjadi kosong sehingga tidak aneh jika kemudian kita kita melihat gereja telah berubah fungsi. Ada yang menjadi ruang pameran, tempat hiburan atau museum bahkan lebih menyedihkan ada juga gereja di jadikan tempat ibadah agama lain.
Kondisi yang sama terjadi dalam kehidupan bangsa Israel. Pada masa kepemimpinan Yosua, mereka menyembah kepada Allah. Akan tetapi, kondisinya jauh berbeda setelah Yosua meninggal. Generasi berikutnya tidak lagi mengenal Tuhan dan karya yang telah dilakukan-Nya bagi bangsa Israel. Bahkan mereka menyembah kepada ilah-ilah lain “Mereka meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyang mereka yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, lalu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa di sekeliling mereka, dan sujud menyembah kepadanya, sehingga mereka menyakiti hati TUHAN. Demikianlah mereka meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada Baal dan para Asytoret.” (Hakim-Hakim 2:12-13). Ironis, karena pada mulanyaTuhan memilih bangsa Israel untuk suatu rencana agung. Tuhan ingin mereka bisa membawa bangsa lain datang kepada-Nya. Tetapi, generasi penerus ini tidak memahami maksud Tuhan, dan malah mengikuti penyembahan berhala oleh bangsa lain. Tidak heran hal ini membangkitkan murka Tuhan “Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel. Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan perampok dan menjual mereka kepada musuh di sekeliling mereka, sehingga mereka tidak sanggup lagi menghadapi musuh mereka. Setiap kali mereka maju, tangan TUHAN melawan mereka dan mendatangkan malapetaka kepada mereka, sesuai dengan apa yang telah diperingatkan kepada mereka oleh TUHAN dengan sumpah, sehingga mereka sangat terdesak.” (Hakim-Hakim 2:14-15). Ada yang salah dalam kehidupan rohani bangsa Israel sehingga generasi penerusnya meninggalkan Tuhan.
Kita juga ditetapkan untuk mengajarkan iman yang benar kepada anak kita. Setiap orangtua bertanggung jawab untuk memperkenalkan kasih Tuhan kepada anaknya, dengan harapan nantinya mereka menjadi orang beriman. Sekarang ini banyak diantara anak kita, adik kita, saudara kita yang baru saja merayakan Natal di Sekolah Minggu atau Natal Naposo, jangan hanya perayaannya saja yang dapat membuat mereka mengenal Tuhan Yesus, tetapi hari-hari setelah perayaan tersebut kita sebagai orangtua secara terus menerus memberitakan berita firman Tuhan kepada mereka. Karena mereka adalah generasi penerus yang tidak boleh kita biarkan jatuh ke dalam dosa yang besar. Dengan semakin canggihnya technologi, perubahan kultur budaya, internet yang semakin menggiurkan, dan masih banyak lagi yang dapat menggoda mereka untuk dapat dengan mudahnya melupakan ajaran Tuhan Yesus. Jika kita lalai, besar kemungkinan anak cucu kita kelak tidak lagi percaya Tuhan Yesus.
“Ketika kita mengajarkan iman dengan setia, kita mempersiapkan generasi yang mengasihi Tuhan Yesus.
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar