Rabu, 18 Desember 2013
MENOLAK PENGHORMATAN
“Maka datanglah imam dewa Zeus, yang kuilnya terletak di luar kota, membawa lembu-lembu jantan dan karangan-karangan bunga ke pintu gerbang kota untuk mempersembahkan korban bersama-sama dengan orang banyak kepada rasul-rasul itu.” (Kisah Para Rasul 14:13)
Ketika pelayan Tuhan-entah yang ditahbiskan entah jemaat biasa- melakukan pelayanan yang berkesan bagi seseorang, tak jarang ia mendapatkan pujian yang dapat melambungkan hati. Pujian itu muncul karena ia menyampaikan khotbah yang menarik, doanya terkabul, atau ia melakukan mujizat. Banyak orang yang kemudian memuja pelayan Tuhan ini atas apa yang ia lakukan demi nama Tuhan.
Di kota Listra, Rasul Paulus dan Barnabas menyembuhkan orang yang lumpuh sejak lahir karena ia beriman. Melihat hal itu, penduduk setempat menyimpulkan dewa-dewa telah melawat mereka. Barnabas dikira dewa Zeus, dan Paulus dikira dewa Hermes, sang juru bicara. Imam dewa Zeus pun membawa banyak persembahan untuk menghormati mereka. Mereka melakukannya dengan tulus, namun tanpa mengetahui kebenaran.
Paulus dan Barnabas menolak penghormatan tersebut dan meluruskan pemahaman mereka. Keduanya menggunakan kesempatan itu untuk memberitakan Injil kepada orang banyak. Tetapi orang Yahudi dari kota lain datang menghasut sehingga kedua rasul itu dilempari batu hingga disangka mati. Memreka memilih dianiaya daripada mendapatkan penghormatan yang tidak selayaknya.
Ketika melayani Tuhan, ada godaan untuk mendapatkan penghormatan seolah-olah pelayanan itu bersumber dari diri kita sendiri. Waspadalah supaya kita jangan mencuri kemuliaan Allah. Jangan sampai kita yang menjadi pusat perhatian, namun biarlah orang banyak semakin mengenal dan menghormati Allah melalui pelayan kita.
“Menerima kehormatan yang sebenarnya tidak layak kita terima sama saja dengan menipu diri sendiri.”
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar