Halaman

Rabu, 04 Desember 2013

TANGGUNG JAWAB ALLAH



“Aku tahu dan yakin dalam Tuhan Yesus, bahwa tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya sendiri. Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu adalah najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis.” (Roma 14:14)

“Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.” (Ayub 5:17)
Sejak kecil, saya dan Anda pastinya mengalami didikan yang sangat keras dari orangtua kita. Bagaimana orangtua kita mengajarkan disiplin waktu, disiplin ilmu hingga ajaran yang keras bila kita salah dalam melakukan perbuatan. Dan saya percaya kita semua merasa sepertinya orangtua kita tidak menyukai kita. Saya sering mengeluh dengan didikan orangtua yang begitu keras, tetapi ternyata setelah saya merantau dan menjalani kehidupan berumah tangga saya menyadari bahwa apa yang kita alami selama dalam didikan orangtua kita dahulu adalah sangat bermanfaat agar membuat diri kita menjadi manusia yng penuh tanggung jawab terhadap kehidupan kita kelak.
Siapapun dan apa pun bentuknya, didikan itu tidak enak, daging kita akan sakit karena harus tunduk pada perintah dan aturan. Namun bila kita menolak didikan tersebut, hidup kita akan bisa berantakan. Begitu pula jika Anda menolak didikan Allah, yang sangat berguna bagi kehidupan jasmani maupun rohani kita. Selain itu bila kita menolak didikan Allah, kita tidak akan tahu kalau Allah itu sangat baik pada umat-Nya.
Inilah yang dirasakan Ayub ketika dicobai oleh iblis. Pada awalnya Ayub sakit sekali dengan percobaan tersebut, tetapi justru dari hal tersebut Ayub mengetahui dan mengerti bahwa Allah yang disembahnya sangat baik dan bertanggung jawab atas tindakan-Nya. Meski pedih jiwanya karena harus kehilangan anak-anaknya, ternaknya, harta benda dan kesendirian dia dalam menjalaninya, tetapi Ayub tetap setia pada Allah. Mengapa? Karena Ayub melihat bahwa Allah tetap memelihara, memberinya penghiburan, dan meyertainyadi dalam hari-hari percobaan itu. “Hidup dan kasih setia Kaukaruniakan kepadaku, dan pemeliharaan-Mu menjaga nyawaku.” (Ayub 10:12).
Saudaraku, jika kita kita ingin hidup kita membaik dan sukses, jangan menolak didikan Allah, baik berupa masalah maupun bukan. “Dengarkanlah didikan, maka kamu menjadi bijak; janganlah mengabaikannya.” (Amsal 8:33). Baik itu menyenangkan maupun menyedihkan. Mari kita jalani didikan itu dengan ketaatan kepada-Nya dan rendah hati. Anda akan merasakan manfaatnya dikemudian hari.
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar