“Aku
tahu dan yakin dalam Tuhan Yesus, bahwa tidak ada sesuatu yang najis dari
dirinya sendiri. Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu adalah najis,
bagi orang itulah sesuatu itu najis.” (Roma 14:14)
“Sesungguhnya,
berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak
didikan Yang Mahakuasa.” (Ayub 5:17)
Sejak
kecil, saya dan Anda pastinya mengalami didikan yang sangat keras dari orangtua
kita. Bagaimana orangtua kita mengajarkan disiplin waktu, disiplin ilmu hingga
ajaran yang keras bila kita salah dalam melakukan perbuatan. Dan saya percaya
kita semua merasa sepertinya orangtua kita tidak menyukai kita. Saya sering
mengeluh dengan didikan orangtua yang begitu keras, tetapi ternyata setelah saya
merantau dan menjalani kehidupan berumah tangga saya menyadari bahwa apa yang
kita alami selama dalam didikan orangtua kita dahulu adalah sangat bermanfaat
agar membuat diri kita menjadi manusia yng penuh tanggung jawab terhadap
kehidupan kita kelak.
Siapapun
dan apa pun bentuknya, didikan itu tidak enak, daging kita akan sakit karena
harus tunduk pada perintah dan aturan. Namun bila kita menolak didikan
tersebut, hidup kita akan bisa berantakan. Begitu pula jika Anda menolak
didikan Allah, yang sangat berguna bagi kehidupan jasmani maupun rohani kita.
Selain itu bila kita menolak didikan Allah, kita tidak akan tahu kalau Allah
itu sangat baik pada umat-Nya.
Inilah
yang dirasakan Ayub ketika dicobai oleh iblis. Pada awalnya Ayub sakit sekali
dengan percobaan tersebut, tetapi justru dari hal tersebut Ayub mengetahui dan
mengerti bahwa Allah yang disembahnya sangat baik dan bertanggung jawab atas
tindakan-Nya. Meski pedih jiwanya karena harus kehilangan anak-anaknya,
ternaknya, harta benda dan kesendirian dia dalam menjalaninya, tetapi Ayub
tetap setia pada Allah. Mengapa? Karena Ayub melihat bahwa Allah tetap memelihara,
memberinya penghiburan, dan meyertainyadi dalam hari-hari percobaan itu. “Hidup
dan kasih setia Kaukaruniakan kepadaku, dan pemeliharaan-Mu menjaga nyawaku.”
(Ayub 10:12).
Saudaraku,
jika kita kita ingin hidup kita membaik dan sukses, jangan menolak didikan
Allah, baik berupa masalah maupun bukan. “Dengarkanlah didikan, maka kamu
menjadi bijak; janganlah mengabaikannya.” (Amsal 8:33). Baik itu menyenangkan
maupun menyedihkan. Mari kita jalani didikan itu dengan ketaatan kepada-Nya dan
rendah hati. Anda akan merasakan manfaatnya dikemudian hari.
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar