“Maka
kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun,
yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem. Setelah mereka tiba di
kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah
Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan
Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus. Mereka
semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan
serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.” (Kisah Para Rasul
1:12-14)
“Dan
lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat
meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di
sorga.” (Matius 18:19)
Hari-hari
terakhir ini, kita sedang menantikan peristiwa besar pekerjaan Roh Kudus yang
luar biasa yakni Pentakosta yang ketiga. Pentakosta yang ketiga ini kita yakini
pasti lebih dahsyat dari Pentakosta yang pertam dan yang kedua.pentakosta yang
pertama itulah pengalaman murid-murid setelah Tuhan Yesus naik ke Sorga, mereka
berkumpul di loteng atas menantikan apa yang Tuhan lakukan. Roh Kudus
dicurahkan, murid-murid dengan pengurapan yang kuat memberitakan Injil,
sehingga penduduk dunia 70 % mengenal Tuhan Yesus. Pentakosta yang kedua yakni,
peristiwa yang berkatian dengan lawatan Tuhan di Kansas City 1901, Wales 1904
dan Azusa street 1906. Gereja yang tadinya sudah mulai melempem bangkit
kembali, sehingga 30 % penduduk dunia mengenal Yesus. Dari total 30 % tersebut
70 % percaya dampak dari pekerjaan Roh Kudus melalui Pentakosta kedua.
Apa
yang dilakukan oleh murid-murid saat menanti-nantikan pencurahan Roh Kudus yang pertama dan kedua? Ada kesamaan yakni
beberapa hamba Tuhan berkumpul, mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa
bersama-sama. Kisah Para Rasul 1:14, mereka unity. Saat laki-laki dan permpuan,
suami istri unity akan terjadi terobosan yang dahsyat. Unity di dalam Tuhan, merupakan kunci mengalami
kemuliaan Tuhan. Unity dalam satu komunitas yang besar, harus dimulai dari
komunitas yang kecil yaitu keluarga.
Karena keluarga adalah unit yang terkecil dari masyarakat dan inti keluarga
ialah suami isteri. Betapa pentingnya unity dumulai dari suami isteri, kemudian
unity antara orangtua dengan anak. Suami
isteri yang tidak dapat unity. Biasanya mereka juga sulit untuk unity dengan
anak mereka.
MENGAPA
KITA SERINGKALI SULIT UNTUK DAPAT UNITY?
1. Kurang mengucap syukur.
Firman
Tuhan menyatakan, “Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama
Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita” (Efesus 5:20). Menucap
syukur adalah perintah Tuhan. Tetapi mengapa sering terjadi dalam keluarga
sulit untuk mengucap syukur? Mengapa suami kurang mengucap syukur? Karena suami
fokus kepada kekurangan isteri. Demikian juga isteri fokus kepada kelemahan
sang suami, bukan kepada kekuatan dan kebaikannya. Orangtua juga banyak yang
mengeluh tentang anak-anak yang telah Tuhan anugerahkan. Karena mereka lebih
melihat kekurangan-kekurangan yang ada di dalam diri anak mereka. Padahal
setiap anak memiliki potensi yang luar biasa Tuhan berikan.
Karena
itu, mulailah hari ini suami, isteri, orangtua, anak, mulai mengucap syukur
untuk setiap kebaikan-kebaikan Tuhan yang ada dalam tiap pribadi di dalam
keluarga. Suami sebagai imam, banyak bersyukur untuk isteri, karena dibalik
keberhasilan seorang suami, sedikitnya ada 2 wanita yang sangat berperan yakni
ibu yang melahirkannya, dan isteri sebagai penolong, pendamping dan penghibur
bagi suami dan anak-anaknya. Kehadiran Hawa membuat Adam lebih maksimal.
Seorang pria menjadi maksimal dalam pernikahan melalui kehadiran seorang isteri
yang melakukan perannya dengan baik.
Isteri juga mulai bersyukur untuk suami yang
Tuhan berikan. Coba duduk sejenak dengan hati yang jernih, ingat kembali
mengapa engkau menikah dengan suamimu? Pasti dahulu ada beberapa hal yang
engkau sukai sehingga menikah dengan dia. Tetapi setelah sekian lama, kebaikan-kebaikan
pasangan dapat terlupakan atau tertutup dengan bebarapa kejadian yang
mengecewakan. Cobalah mencatat sedikitnya 5 hal yang baik dalam diri suamimu
den bersyukurlah untuk hal itu, renungkanlah akan hal itu. Ketika Anda banyak
merenungkan kebaikan pasangan Anda, maka ucapan syukur akan lebih mudah
mengalir dari kehidupanmu.
Setiap
pasangan bersyukurlah untuk setiap anak yang Tuhan titipkan dalam keluarga
kita. Tiap anak memiliki karakter dan potensi yang berbeda. Setiap orangtua
disebut berhasil apabila mereka dapat membawa setiap anak untuk dapat
menggenapi rencana Allah dalam tiap kehidupan putra-putri mereka. Karena itu
setiap orangtua hendaknya mendoakan dan mengusahakan semaksimal mungkin, agar
setiap anak menggenapi rencana Allah dalam hidupnya.jikalau rencana Allah
dipenuhi dalam diri anak, maka itulah pengucapan syukur yang indah dalam
kehidupan orangtua. Bukan karena anak memiliki gelar akademis yang tinggi,
ataupun ia memiliki fasilitas yang lengkap. Bukan, tetapi anak memenuhi rencana
Allah.
2. Kesombongan Penghalang Utama
Untuk Unity.
Firman
Tuhan menyatakan: “dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam
takut akan Kristus.” (Efesus 5:21). Kesombongan, cenderung untuk meremehkan
orang lain, merasa dirinya lebih baik dari pada pribadi lain. Pada sisi lain,
tidak ada orang yang suka diremehkan dan direndahkan. Orang yang rendah hati,
gampang terlihat melalui sikap yang mudah mengampuni dan tidak mau menyimpan
kekecewaan dan kepahitan, di saat terjadi konflik ataupun perbedaan pendapat.
Sebaliknya orang yang sombong, sulit mengampuni, bahkan rela menyimpan
kepahitan dalam hatinya, bukan hanya berbulan-bulan, kadang kala sampai
bertahun-tahun.
Coba
sek atau evaluasi dalam keluarga Anda, siapa di antara semua anggota keluarga
yang lebih rendah hati, atau lebih rohani? Dalam keluarga bisa terjadi
perbedaan pendapat, yang dapat membawa konflik. Jika terjadi satu konflik,
misalkan dalam hubungan suami isteri, siapa yang lebih banyak, atau lebih
sering memulai percakapan kembali, setelah sekian menit, atau sekian jam, tidak
ada komunikasi. Suami? Atau isteri? Firman Tuhan menyatakan “Sebab barangsiapa
meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan
ditinggikan." (Lukas 14:11). Apabila suami yang selalu, atau lebih banyak
memulai percakapan kembali, atau mengawali membangun komunikasi membangun
jembatan komunikasi kembali, berarti suami lebih rendah hati atau isteri yang
lebih banyak? Berarti isteri lebih rendah hati. Pernikahan yang saling
menuntut, membuat hubungan suami isteri semakin jauh. Sebaliknya pernikahan
yang didasari sikap melayani dan membahagiakan pasangannya, akan meningkatkan
keintiman dan kemesraan. Karena itu, janganlah menuntut pasangannya untuk
terlebih dahulu memulai, tetapi awalilah dari dirimu sendiri. berlomba-lombalah
untuk membangun komunikasi kembali di saat terjadi konflik dalam pernikahan.
BERKAT
UNITY DALAM KELUARGA
1. Permohonan Doa Mereka dikabulkan
oleh Bapa di Sorga.
“Dan
lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat
meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di
sorga.” (Matius 18:19). Ada janji Tuhan bagi mereka yang sepakat, unity,
sehati, one accord. Dalam bahasa Yunani kata sepakat dipakai istilah
“sumphoneo”, yang kemudian kita kenal istilah “symphony”. Symphony berarti satu
kumpulan grup musik yang memainkan berbagai istrument musik yang berbeda namun
mereka memainkan satu nada dalam kunci yang sama, sehingga keluarlah harmoni suara
yang indah terdengar.
Siapa
dua orang dalam dunia ini yang paling dapat sepakat? Tidak ada yang lain kecuali
seorang suami dan seorang isterinya. Ketika mereka sepakat dalam Tuhan,
sepakat, unity juga bersama anak-anak mereka, maka ada janji Tuhan, permohonan
doa mereka dikabulkan oleh Bapa di Sorga. Kesepakatan, unity yang telah
dibangun dalam keluarga, membuat lebih mudah untuk unity dalam gereja Tuhan.
Karena gereja terdiri dari keluarga-keluarga.
Apakah
ada doa Anda yang belum dikabulkan oleh Tuhan? Kalau ada, coba selidiki hatimu,
apakah Anda sudah sepakat sebagai suami isteri? Sepakat dengan rekan kerja/bisnismu?
Sepakat dengan teman kuliahmu? Dan lain-lain.
2. Menikmati Kehadiran dan Kemuliaan
Tuhan
“Sebab
di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di
tengah-tengah mereka." (Matius 18:20). Mereka yang berkumpul sepakat,
unity dalam Tuhan, maka Tuhan hadir. kehadiranTuhan, membuat suasana rumah
menjadi ceria dan suasana surga ada di tengah-tengah keluarga. Keindahan dan
kebahagian keluarga bukanlah ditentukan oleh fasilitas ataupun materi. Materi
yang berlimpah dan fasilitas yang baik, tanpa kehadiran Tuhan menjadi hampa dan
kurang bermakna. Sebaliknya kehadiran Tuhan walaupun ditengah fasilitas yang
sederhana, manjadikan suasana yang indah, bahkan semua anggota keluarga
diberikan Tuhan karunia untuk dapat menikmatinya.
Kehadiran
Tuhan membuat segala sesuatu menjadi berubah.masalah apa pun yang kita hadapi,
persoalan yang sangat berat, badai datang silih berganti, kesulitan keuangan,
pergumulan hubungan suami isteri, apa saja, jikalau Yesus hadir, maka
kehadiran-Nya dapat merubah suasana, jika kita memberikan respons yang positif
dan membuka hati.
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar