Halaman

Senin, 02 Desember 2013

PERINGATAN BAGI ORANG KAYA



“Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari  yang sedang berakhir.” (Yakobus 5:3)

Saudaraku, pernah Anda mendengar lagu “Bento” cintaan Iwan Fals? Lirik dalam lagu ini menggambarkan sosok pria bernama Bento dengan rumah real estate, mobil banyak, dan harta melimpah. Bos eksekutif dan tokoh papan atas. Iwan Falas menyanyikan lagu ini sebagai kritik sosial, karena tokoh kaya ini adalah bos yang jahat, koruptor dan meraih harta kekayaan dengan menyingkirkan rakyat miskin. Lagu ini adalah kritik terhadap penguasa yang korup dan tidak memperdulikan orang miskin, sebuah peringatan bagi pencari kekayaan yang menghalalkan segala cara.
Bila kita melihat kondisi keadaan bangsa Indonesia saat ini, sepertinya lagu Iwan Falas sangat relevan untuk melihat gambaran kenyataan yang terjadi akhir-akhir ini. Fenomena manusia yang tamak dengan harta kekayaan yang terjadi di negara kita yang tercinta sedang berlangsung dan sepertinya menjadi sebuah kenyataan yang tidak dapat terhindarkan. Dan lebih miris lagi bila kita melihat dari media  cetak maupun media elektronik, semakin banyak terjadi kasus penangkapan para koruptor di Indonesia. “Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang.” (2 Timotius 3:2), mereka menjadi manusia yang mengejar harta walau mereka sebenarnya taat beribadah, “Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka,...” (2 Timotius 3:5). Kenyataan ini sudah ada sejak zaman rasul Yakobus. Jemaat tempat Yakobus melayani kala itu telah terjadi kesenjangan antara orang yang sangat kaya dan orang yang sangat miskin. “Baiklah saudara yang berada dalam keadaan yang rendah bermegah karena kedudukannya yang tinggi, dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput. Karena matahari terbit dengan panasnya yang terik dan melayukan rumput itu, sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya. Demikian jugalah halnya dengan orang kaya; di tengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap.” (Yakobus 1:9-11) dan “...sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka. Sebab, jika ada seorang masuk ke dalam kumpulanmu dengan memakai cincin emas dan pakaian indah dan datang juga seorang miskin ke situ dengan memakai pakaian buruk, dan kamu menghormati orang yang berpakaian indah itu dan berkata kepadanya: "Silakan tuan duduk di tempat yang baik ini!", sedang kepada orang yang miskin itu kamu berkata: "Berdirilah di sana!" atau: "Duduklah di lantai ini dekat tumpuan kakiku!", bukankah kamu telah membuat pembedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat?” (Yakobus 2:1-4).
Kesenjangan itu menjadi sangat nampak karena orang kaya hanya menumpuk hartanya bagi dirinya sendiri. dan lebih parahnya lagi mereka menggunakan cara mereka dengan minidas para pekerjanya, “Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh  yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam keluhan   mereka yang menyabit panenmu.’ (Yakobus 5:4). Selain itu, mereka menggunakan harta mereka untuk hidup dalam kemewahan yang sia-sia, “Dalam kemewahan kamu telah hidup dan berfoya-foya di bumi,....” (Yakobus 5:5). Dan terlebih lagi mereka mengahncurkan hidup orang benar “Kamu telah menghukum, bahkan membunuh  orang  yang benar.....” (Yakobus 5:6).
Saudaraku, Tuhan tidak melarang orang Kristen kaya. Namun, faktor yang mendukakan-Nya adalah ketika kita meraih kekayaan dengan cara yang salah dan tujuan yang salah. Maka, selagi kita masih hidup, marilah kita memperoleh kekayaan itu dengan tetap takut akan Tuhan dan jauhkan diri kita dari korupsi dan kesewenang-wenangan terhadap sesama.
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar