“Ada
seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut
akan Allah dan menjauhi kejahatan.” (Ayub 1:1)
Ayub
manusia biasa, pasti ada banyak kesalahan yang dilakukan olehnya karena ia
masih hidup dalam daging. Dia tidak 100% bersih dari perbuatan dosa, namun ia
sangat sempurna di mata Tuhan. Ayub saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan
menjauhi kejahatan. Saat ia khilaf dan tidak sengaja berbuat dosa, ia segera
bertobat, minta ampun dan tidak akan pernah mengulanginya kembali karena ia
tahu itu dosa.
Pernah
suatu ketika seorang anak Tuhan bertanya, “Kitakan manusia, mana mungkin kita
bisa 100% hidup Kudus.” Hidup Kudus bukan berarti 100% tidak pernah berbuat
salah namun 100% menyadari kesalahannya dan 100% bertobat. Itulah hal yang di
mata Tuhan 100% sempurna.
Saudaraku,
Daud juga pernah melakukan pelanggaran besar dan ia tidak 100% Kudus karena ia
masih hidup di dalam daging. Namun ketika ia menyadarinya, ia bertobat dan
memperbaiki kesalahannya. Daud menjadi sempurna di mata Tuhan, karena itu dari
keturunannyalah Juruselamat kita terlahir. Rasul Paulus dan Petrus juga pernah
berbuat kesalahan dan pelanggaran, namun Tuhan menjadikan nama mereka besar
karena kesadaran mereka untuk memperbaiki diri dan tidak hidup dalam daging,
bukan berarti kita tidak bisa hidup kudus. Roh Tuhan ada dalam kita dan kita
berkuasa atas daging kita. Kesadaran penuh kita akan dosa menjadikan kita
sempurna karena kita menjauhinya dan tidak melakukannya.
“Kita
sempurna di mata-Nya karena kita menyadari pelanggaran kita.”
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar