“Karena
itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama
Bapa dan Anak dan Roh Kudus,” (Matius 28:19)
Sebagai
orang percaya kita memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak mudah di
tengah-tengah dunia ini, karena keberadaan kita adalah sebagai garam dan terang
dunia, artinya harus menjadi kesaksian dan teladan yang baik bagi orang-orang
yang belum percaya. Bukan hanya sampai di situ, di atas pundak kita ada amanat
agung yaitu pergi, menjadikan semua bangsa murid Tuhan dan membaptis mereka
dalam Nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Memeberitakan Injil dan melayani
jiwa-jiwa adalah nilai mutlak dan tidak bias ditawar lagi. Di samping itu ada
hal lain yang merupakan elemen penting dalam kehidupan orang percaya yaitu
berkenan dengan baptisan.
Baptisan
air, merupakan keputusan yang harus kita ambil setelah diselamatkan, sebagai
pernyataan iman percaya kita terhadap keselamatan yang telah kita terima
berdasarkan anugerah dari Tuhan Yesus. Ada pun baptisan itu sendiri berasal
dari bahasa Yunani, “baptize” yang artinya “to dip” (menenggelamkan atau
membenamkan ke dalam air lalu mengeluarkannya lagi). Alkitab pun mencatat bahwa
“Yesus keluar dari air” sebagai tanda bahwa Ia ditenggelamkan ke dalam air
(sungai Yordan). Sebagai pengikut Kristus kita wajib hidup sama sperti Kristus
telah hidup “Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup
sama seperti Kristus telah hidup.” (1 Yohanes 2:6). Dengan kata lain kita harus
meneladani Kristus. Salah satu teladan yang telah Tuhan Yesus berikan adalah
tentang baptisan, di mana Ia sendiri rela menempuh perjalanan yang panjang dan
melelahkan dari tanah Galilea di utara menuju tanah Yudea untuk di baptis oleh
Yohanes Pembaptis di sungai Yordan, maka dari itu kita pun harus mengikuti
jejaknya. “Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk
dibaptis olehnya. Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu
dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?" Lalu Yesus menjawab,
kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah
sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun
menuruti-Nya.” (Matius 3:13-15).
Jadi
baptisan adalah perintah Tuhan bagi orang percaya. Yang telah bertobat dan
percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat harus dibaptis. Jika dilihat
dari bahasa aslinya, praktek baptisan adalah ditenggelamkan ke dalam air.
“Dengan
demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam
kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang
mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.”
(Roma 6:4).
Tidak
sedikit orang Kristen yang walaupun sudah dibaptis belum paham benar arti dan
tujuan baptisan air itu. Baptisan bagi orang Kristen adalah sebagai deklarasi
atau pernyataan iman kita kepada Tuhan Yesus. “Setiap orang yang mengakui Aku
di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga.”
(Matius 10:32). Karena itu baptisan tidak bias dianggap main-main karena
merupakan komitmen kita kepada Tuhan.
Memberikan
diri untuk dibaptis berarti percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat
pribadi. Jadi keinginan untuk dibaptis harus didasari oleh kerelaan, bukan
keterpaksaan, desakan dari pihak lain atau hanya sekedar ikut-ikutan. Dengan
baptisan air hidup kita dibersihkan dari segala kotoran/kenajisan sehingga kita
memiliki hati yang bersih dan murni. “Juga kamu sekarang diselamatkan oleh
kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan
jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh
kebangkitan Yesus Kristus,” (1 Petrus 3:21).
Dibaptis
juga berarti manusia lama kita turut dikuburkan bersama-sama dengan Kristus
dalam kematian-Nya dan kemudian dibangkitkan sebagai manusia baru…”….siapa yang
ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu,
sesungguhnya yang baru sudah datang.” (2 Korintus 5:17), yang artinya
berkomitmen untuk tidak lagi hidup menurut keinginan daging, melainkan menurut pimpinan
Roh. Jadi baptisan adalah sebuah komitmen untuk hidup serupa dengan Kristus.
Ada pun persyaratan baptis adalah orang yang sudah bertobat dan menerima Yesus
sebagai Tuhan dan Juruselamat, yang atas dasar kerelaannya sendiri member diri
untuk dibaptis. Alkitab menyatakan bahwa ada berkat di balik baptisan, yaitu
kita beroleh pengampunan dosa dari Tuhan dan dari-Nya kita akan menerima
karunia Roh Kudus “Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah
kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk
pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.” (Kisah Para
Rasul 2:38). Maka dari itu jangan pernah main-main dengan baptisan!
“Memberi diri untuk dibaptis berarti berkomitmen untuk menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan dan kita telah mati bagi dosa.”
“Memberi diri untuk dibaptis berarti berkomitmen untuk menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan dan kita telah mati bagi dosa.”
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar