Halaman

Sabtu, 15 Maret 2014

BAPTISAN BAGI ORANG PERCAYA


“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,” (Matius 28:19)

Sebagai orang percaya kita memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak mudah di tengah-tengah dunia ini, karena keberadaan kita adalah sebagai garam dan terang dunia, artinya harus menjadi kesaksian dan teladan yang baik bagi orang-orang yang belum percaya. Bukan hanya sampai di situ, di atas pundak kita ada amanat agung yaitu pergi, menjadikan semua bangsa murid Tuhan dan membaptis mereka dalam Nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Memeberitakan Injil dan melayani jiwa-jiwa adalah nilai mutlak dan tidak bias ditawar lagi. Di samping itu ada hal lain yang merupakan elemen penting dalam kehidupan orang percaya yaitu berkenan dengan baptisan.
Baptisan air, merupakan keputusan yang harus kita ambil setelah diselamatkan, sebagai pernyataan iman percaya kita terhadap keselamatan yang telah kita terima berdasarkan anugerah dari Tuhan Yesus. Ada pun baptisan itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, “baptize” yang artinya “to dip” (menenggelamkan atau membenamkan ke dalam air lalu mengeluarkannya lagi). Alkitab pun mencatat bahwa “Yesus keluar dari air” sebagai tanda bahwa Ia ditenggelamkan ke dalam air (sungai Yordan). Sebagai pengikut Kristus kita wajib hidup sama sperti Kristus telah hidup “Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” (1 Yohanes 2:6). Dengan kata lain kita harus meneladani Kristus. Salah satu teladan yang telah Tuhan Yesus berikan adalah tentang baptisan, di mana Ia sendiri rela menempuh perjalanan yang panjang dan melelahkan dari tanah Galilea di utara menuju tanah Yudea untuk di baptis oleh Yohanes Pembaptis di sungai Yordan, maka dari itu kita pun harus mengikuti jejaknya. “Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?" Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.” (Matius 3:13-15).
Jadi baptisan adalah perintah Tuhan bagi orang percaya. Yang telah bertobat dan percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat harus dibaptis. Jika dilihat dari bahasa aslinya, praktek baptisan adalah ditenggelamkan ke dalam air.
“Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.” (Roma 6:4).
Tidak sedikit orang Kristen yang walaupun sudah dibaptis belum paham benar arti dan tujuan baptisan air itu. Baptisan bagi orang Kristen adalah sebagai deklarasi atau pernyataan iman kita kepada Tuhan Yesus. “Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga.” (Matius 10:32). Karena itu baptisan tidak bias dianggap main-main karena merupakan komitmen kita kepada Tuhan.
Memberikan diri untuk dibaptis berarti percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Jadi keinginan untuk dibaptis harus didasari oleh kerelaan, bukan keterpaksaan, desakan dari pihak lain atau hanya sekedar ikut-ikutan. Dengan baptisan air hidup kita dibersihkan dari segala kotoran/kenajisan sehingga kita memiliki hati yang bersih dan murni. “Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,” (1 Petrus 3:21).
Dibaptis juga berarti manusia lama kita turut dikuburkan bersama-sama dengan Kristus dalam kematian-Nya dan kemudian dibangkitkan sebagai manusia baru…”….siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” (2 Korintus 5:17), yang artinya berkomitmen untuk tidak lagi hidup menurut keinginan daging, melainkan menurut pimpinan Roh. Jadi baptisan adalah sebuah komitmen untuk hidup serupa dengan Kristus. Ada pun persyaratan baptis adalah orang yang sudah bertobat dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, yang atas dasar kerelaannya sendiri member diri untuk dibaptis. Alkitab menyatakan bahwa ada berkat di balik baptisan, yaitu kita beroleh pengampunan dosa dari Tuhan dan dari-Nya kita akan menerima karunia Roh Kudus “Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.” (Kisah Para Rasul 2:38). Maka dari itu jangan pernah main-main dengan baptisan!
“Memberi diri untuk dibaptis berarti berkomitmen untuk menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan dan kita telah mati bagi dosa.”
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar