Halaman

Sabtu, 15 Maret 2014

KEBENARAN DAN PENGHARGAAN


“Maka berkatalah Ia kepada mereka: "Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah di sini juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di Kapernaum!" (Lukas 4:23)

Mendapat penghargaan memang menyenangkan dan bisa menjadi salah satu pendorong semangat bagi kita untuk berkarya. Namun, penghargaan tak boleh membuat kita mengabaikan kebenaran.
Yesus pun tidak mengabaikan kebenaran hanya demi penghargaan banyak orang. Ketika Dia mulai mengajar “Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya." (Lukas 4:21), banyak orang memberikan penghargaan “Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: "Bukankah Ia ini anak Yusuf?" (Lukas 4:22). Tetapi, penghargaan itu serta-merta berubah ketika ada yang berkata, “Bukankah Ia ini anak Yusuf?” Di balik pernyataan itu, mereka menghina dan tak lagi menghargai apalagi mempercayai kuasa Yesus. Yesus lalu menyingkapkan kebenaran yang terpendam dalam pikiran mereka, “ Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah di sini juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di Kapernaum!" (Lukas 4:23). Yesus tak melakukan seperti yang mereka kehendaki, malah menyamakan mereka dengan orang-orang pada zaman Elia dan Elisa yang tak mendapat berkat "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu." (Lukas 4:24-27). Mereka jadi marah, dan hendak melemparkan Yesus dari tebing. Cermati reaksi Yesus: “Dia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka lalu pergi “ (Lukas 4:30). Dia tak tersentuh oleh kemarahan orang-orang yang menolak kebenaran itu.
Yesus datang untuk menggenapi Firman dan memberitakan kebenaran. Dia tidak tergantung pada penghargaan, juga bukan bertindak demi menyenangkan kemauan orang. Kita pun dipanggil untuk setia menyatakan kebenaran di mana pun dan apa pun pekerjaan kita. Andaikan kita harus pergi karena orang tak senang kita pergi dengan kebenaran.
“Entah dihargai atau tidak dihargai, kebenaran adalah kebenaran.”
amin.
Tuhan Yesus Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar