“Maka
berkatalah Ia kepada mereka: "Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini
kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah di sini juga, di
tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di Kapernaum!"
(Lukas 4:23)
Mendapat
penghargaan memang menyenangkan dan bisa menjadi salah satu pendorong semangat
bagi kita untuk berkarya. Namun, penghargaan tak boleh membuat kita mengabaikan
kebenaran.
Yesus
pun tidak mengabaikan kebenaran hanya demi penghargaan banyak orang. Ketika Dia
mulai mengajar “Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini
genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya." (Lukas 4:21), banyak orang
memberikan penghargaan “Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran
akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: "Bukankah
Ia ini anak Yusuf?" (Lukas 4:22). Tetapi, penghargaan itu serta-merta
berubah ketika ada yang berkata, “Bukankah Ia ini anak Yusuf?” Di balik
pernyataan itu, mereka menghina dan tak lagi menghargai apalagi mempercayai
kuasa Yesus. Yesus lalu menyingkapkan kebenaran yang terpendam dalam pikiran
mereka, “ Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah di sini juga, di
tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di
Kapernaum!" (Lukas 4:23). Yesus tak melakukan seperti yang mereka
kehendaki, malah menyamakan mereka dengan orang-orang pada zaman Elia dan Elisa
yang tak mendapat berkat "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada
nabi yang dihargai di tempat asalnya. Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini
benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit
tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang
hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang
dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah
Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada
seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria
itu." (Lukas 4:24-27). Mereka jadi marah, dan hendak melemparkan Yesus
dari tebing. Cermati reaksi Yesus: “Dia berjalan lewat dari tengah-tengah
mereka lalu pergi “ (Lukas 4:30). Dia tak tersentuh oleh kemarahan orang-orang
yang menolak kebenaran itu.
Yesus
datang untuk menggenapi Firman dan memberitakan kebenaran. Dia tidak tergantung
pada penghargaan, juga bukan bertindak demi menyenangkan kemauan orang. Kita
pun dipanggil untuk setia menyatakan kebenaran di mana pun dan apa pun
pekerjaan kita. Andaikan kita harus pergi karena orang tak senang kita pergi
dengan kebenaran.
“Entah
dihargai atau tidak dihargai, kebenaran adalah kebenaran.”
amin.
amin.
Tuhan
Yesus Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar