Halaman

Sabtu, 15 Maret 2014

TIDAK TIMBUL KEMBALI

“Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang." (Yohanes 8:11)

Ada seorang jemaat Gereja di sebuah desa menemui pendeta dan bercerita, “Saat muda saya berselingkuh, dan meninggalkan istri dan anak saya. Kemudian, anak saya meninggal karena sakit dan tidak lama berselang istri saya menyusul karena berduka. Saya tidak sempat memohon maaf pada mereka. Pak pendeta, akankah Tuhan mengampuni saya?” Pendeta itu kemudian mengajaknya pergi ke tepi sungai di belakang gereja tersebut. Kemudian pendeta menyuruh lelaki itu mengambil sebuah batu besar dan melemparkannya ke sungai. Pendeta itu juga mengambil sebuah kerikil dan juga melemparkannya ke sungai tersebut. Pendeta itu bertanya, “Mana dari kedua batu itu yang akan timbul dari dalam sungai?” Jawab orang itu, “Tidak ada.” Pendeta itu berkata, “Betul. Begitu juga dosa kita di hadapan Tuhan, besar atau kecil tidak diperhitungkan lagi karena Tuhan sudah menghapusnya.”
Saat ahli Taurat dan orang Farisi membawa kepada-Nya perempuan yang berzinah, Yesus menempelak mereka. Jka mereka tidak berdosa, silahkan mereka merajam perempuan itu "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." (Yohanes 8:7). Nyatanya tidak seorangpun yang mengambil batu, dan satu per satu mereka meninggalkan tempat itu. Adapun Yesus, bukannya menghukum, Dia malah mengulurkan pengampunan, dan memberi perempuan itu kesempatan untuk hidup baru “Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang." (Yohanes 8:11).
Pengampunan Yesus setidaknya mengandung dua pesan. Pertama, jangan menghakimi dosa orang lain. Kita juga berbuat dosa; mengapa kita begitu sombong, menganggap dosa orang lain lebih parah daripada dosa kita? Kedua, Tuhan tidak membeda-bedakan antara dosa besar dan dosa kecil. Yang terpenting bukan besarnya dosa kita, namun apakah kita bersedia memohon ampun kepada-Nya.
“Jika Allah saja menyediakan pengampunan, mengapa kita malah melontarkan penghakiman?
Amin,
Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar