“Sebab
untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan,
baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.” (Roma 14:8)
Tanpa
memiliki komitmen yang kuat sulit rasanya seseorang dapat bertahan lama
melayani Tuhan. Sedangkan untuk dapat berkomitmen melayani Tuhan seumur hidup
kita harus mendasarinya dengan kasih dan kesetiaan. Jika kita mengasihi Tuhan
dengan sungguh, apapun yang kita perbuat akan kita lakukan dengan segenap hati
seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. “Apapun juga yang kamu perbuat,
perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”
(Kolose 3:23). Apabila kasih kepada Tuhan ini sudah menjadi dasar, kita pun
akan setia mengerjakan segala perkara, baik itu perkara kecil maupun besar
sampai akhir hidup ini.
Raja
Saul adalah contoh orang yang tidak bisa memegang komitmennya dalam melayani
Tuhan sampai akhir: berhasil pada tahap awal, tetapi gagal pada akhirnya.
Begitu juga dengan Salomo, setelah dipercaya Tuhan dengan segala kekayaan dan
hikmat yang luar biasa, ia akhirnya gagal menjaga kekudusan hidupnya dan jatuh dalam
penyembahan berhala, “Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu
mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh
hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya.” (1 Raja-Raja 11:4).
lebih baik kita gagal di awal tetapi berhasil sampai garis akhir seperti Rasul
Paulus. “Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya.” (Pengkhotbah 7:8).
Bukan langkah pertama yang penting tapi langkah yang terakhir itulah yang
menentukan. “....banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan
yang terakhir akan menjadi yang terdahulu." (Matius 19:30). Meski
demikian, yang terbaik adalah berkomitmen dan setia dari awal sampai akhir
seperti yang diteladankan oleh Tuhan Yesus.
Di
akhir zaman ini banyak orang yang begitu mudah berubah . mereka tidak lagi
setia melayani Tuhan oleh karena masalah sakit-penyakit, penderitaan, bahkan
juga kelimpahan. Mereka berkata, “Percuma melayani Tuhan, hanya buang-buang
waktu dan uang.” Kita lupa bahwa dengan melayani Tuhan seumur hidup kita akan
diberkati oleh Tuhan sehingga pekerjaan kita berhasil dan tahan uji.
“Tuhan
Yesus sudah berkorban dan rela mati bagi kita, masakan kita tidak mau melayani
dan melakukan yang terbaik bagi Dia seumur hidup kita?”
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar