“sebab
semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang
mengalahkan dunia: iman kita.” (1 Yohanes 5:4)
Ada
banyak orang Kristen yang terheran-heran dan kasak-kusuk ketika melihat rekan
sesama orang Kristen melakukan pekerjaan dengan sangat baik, rajin, disiplin,
tekun sehingga menjadi orang yang berhasil bukan hanya dalam bidang
konvensional saja, dalam hal pelayanan pun dipakai Tuhan secara luar biasa.
Aneh bukan?!! Sesunggunhnya itu adalah hal yang wajar. Sebaliknya jika ada
orang Kristen yang malas, yang melakukan pekerjaan dengan sangat buruk,
pelayanannya amburadul dan tidak bias menjadi kesaksian yang baik, kita
mengagapnya sebagai hal yang lumrah dan biasa. Inilah yang seharusnya membuat
kita terkejut dan terheran-heran.
Sejak
semula Tuhan memiliki rancangan luar biasa bagi setiap orang percaya. “Sebab
Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu,
demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan
kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia
29:11). Kita dirancang Tuhan untuk menjadi pribadi yang luar biasa dan berbeda
dari orang-orang di luar Tuhan. Bukan menjadi looser, tapi winner. Perlu kita
sadari bahwa di dalam diri setiap orang percaya terdapat potensi Ilahi, suatu
benih luar biasa yang merupakan modal bagi kita untuk menjadi pribadi luar
biasa dan memiliki kehidupan yang luar biasa pula. Benih itu adalah iman kita.
Iman inilah yang memampukan kita untuk “mengalahkan” dunia. Tapi ingat, benih
tidak akan tumbuh dan menghasilkan buah yang lebat jika ia dibiarkan begitu
saja. Jadi benih itu harus ditumbuhkan terlebih dahulu terlebih dahulu dirawat,
diberi pupuk, diari, dibersihkan ranting-rantingnya. Karena itulah keberadaan
kita di tengah dunia ini harus berdampak positif. Dengan kata lain kita harus
bias menjadi berkat dan kesaksian yang baik bagi orang-orang di luar Tuhan,
bukan batu sandungan.
Bila
sampai saat ini kita belum bias mengalahkan dunia, melainkan hanya menjadi
pribadi yang biasa-biasa saja, bukan pribadi yang luar biasa, pasti ada yang
salah dalam diri kita, artinya masalahnya ada pada diri kita sendiri.
Seringkali kita menyalahkan orang lain, menyalahkan keadaan yang ada, bahkan
kita complain dan berani menyalahkan Tuhan.
"Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau
untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau
dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk
bangsa-bangsa,” (Yesaya 42:6)
Ada
tertulis: “…iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh
perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.” (Yakobus 2:22). Jadi “Jika iman
itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.”
(Yakobus 2:17). Ini menunjukkan ada harga yang harus kita bayar untuk bias
mengalahkan dunia dan menjadi orang-orang yang berdampak. Pertanyaannya:
“Siapkah kita menjadi perhatian dunia?” Kita bisa mengalahkan dan bahkan
mengubah dunia di mana pun kita berada, tempat di mana kita berinteraksi
langsung. Inilah yang dimaksud “….kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan
di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kisah Para Rasul
1:8). Jadi kita tidak harus menjangkau tempat yang jauh-jauh, namun di
lingkungan terdekat sudahkah kita menjadi berkat?
Siap
atau tidak siap, mau tidak mau, Tuhan ingin kita menjadi berkat supaya melalui
perbuatan kita nama-Nya dipermuliakan. “Demikianlah hendaknya terangmu
bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan
Bapamu yang di sorga."(Matius 5:16). Kalau yang kita lakukan itu tidak
baik, lebih jelek atau “setali tiga uang” dengan orang-orang yang tidak
mengenal Tuhan, apa istimewanya kita? Pasti orang dunia tidak akan mau melihat
kita. Satu-satunya jalan adalah memiliki kehidupan dan karya yang lebih baik
dari orang dunia, barulah mereka akan tertarik membicarakan kita, melihat kita
dan akhirnya dating kepada kita.
Akhirnya,
bagaimana kita bersikap dan bertindak akan menetukan “kualitas dan posisi” kita
di mata dunia. Karena itu kita harus mengarahkan iman kita kepada Tuhan,
mengisi pikiran dengan hal-hal yang positif. “…semua yang benar, semua yang
mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap
didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya
itu.” (Filipi 4:8), dan praktekkan iman itu dalam perbuatan nyata.
“Orang
Kristen yang benar mampu mengalahkan dunia dengan iman dan perbuatannya!
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar