“Menghampiri
untuk mendengar adalah lebih baik dari pada mempersembahkan korban yang
dilakukan oleh orang-orang bodoh,” (Pengkhotbah 4:17)
Supaya
dapat menghasilkan perkataan atau ucapan yang positif seorang pelayan Tuhan
harus mempertajam pendengarannya setiap hari untuk mendengar seperti seorang
murid. “Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti
seorang murid.” (Yesaya 50:4b). Kita tidak akan mampu berkata-kata tentang
hal-hal yang baik dan benar sebelum kita membiasakan diri mendengar kebenaran,
di mana sumber kebenaran itu adalah firman Tuhan. “Dasar firman-Mu adalah
kebenaran..” (Mazmur 119:160).
Memperkatakan
kebenaran adalah tugas pelayan Tuhan. Memperkatakan kebenaran berarti apa yang
keluar dari mulut kita adalah perkataan yang senantiasa memberitakan kabar
keselamatan kepada orang lain, menghibur, menguatkan, mendorong dan dipenuhi
oleh kasih, dan untuk itu diperlukan suatu proses atau latihan seumur hidup
kita yaitu dengan mempertajam pendengaran kita terhadap firman Tuhan setiap
hari. Saat kita mendengarkan firman Tuhan kita sedang mendengar suara Tuhan.
Mengapa kita harus selalu mendengar suara Tuhan? Karena suara-Nya adalah suara
yang mendatangkan iman dan kehidupan. “...iman timbul dari pendengaran, dan
pendengaran oleh firman Kristus.” (Roma 10:17). Saat berada di bumi kehadiran
Yesus benar-benar membawa dampak yang luar biasa. Di mana ada Yesus di situ selalu
terjadi mujizat. Ketika mendengar suara-Nya orang sakit disembuhkan, angin
ribut menjadi teduh saat Yesus memperdengarkan suara-Nya. Ketika Yesus berkata,
“...marilah keluar!”, maka Lazarus yang sudah empat hari terbaring di dalam
kubur pun bangkit dan hidup kembali.
Perkataan
Tuhan Yesus adalah Firman yang berkuasa, yang sanggup menyelamatkan,
menyembuhkan, memulihkan dan mengubahkan hidup siapa pun yang mau mendengar dan
percaya kepada-Nya; dan kita yang sudah mendengar suara Tuhan ini memiliki
tugas sebagai penyambung lidah-Nya untuk memberitakan kebenaran dan bersaksi
tentang Dia.
“demikianlah
firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan
sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil
dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.” (Yesaya 55:11)
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar