“Jawab
Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan
dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang
terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah:
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah
tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." (Matius 22:37-40)
Banyak
orang menemukan kesenangan-kesenangan di dalam gereja, sehingga mereka bisa
menjadi pengunjung gereja yang setia, tetapi tidak bertumbuh dalam kedewasaan
yang sesungguhnya. Di gereja mereka bertemu dengan orang-orang baik yang bisa
diajak menikmati kesenangan bersama, dan berguna untuk beberapa kepentingan
pribadi mereka. Dengan pergi ke gereja, ada ketentraman jiwa, mereka merasa
bahwa dirinya memiliki jaminan masuk surga, dan kalau meninggal pun jenazahnya
ada yang mengurus.
Tentu
lebih baik bergaul dengan orang baik, daripada orang rusak di luar gereja.
Tetapi harus diingat, selain terdapat orang baik, di gereja juga terdapat orang
yang selalu mencari kesempatan untuk memanfaatkan orang lain. Kelompok orang
Kristen kualitas ini tidak sedikit di dalam segala denominasi. Mereka memiliki
komunitas yang kadang kuat dan sangat berpengaruh di dalam gereja. Bila mereka
memiliki kekuasaan yang kuat dalam organisasi, mereka bisa mengatur pendeta
atau penatua, dan mengarahkan pelayanan pada arah yang tidak sesuai dengan
kehendak Roh Kudus. Kalau kelompok ini berduit, maka kekuasaannya dalam gereja
menjadi semakin kuat.
Pada
dasarnya bagi orang-orang seperti ini kegiatan gerejawi bukanlah usaha untuk
bertumbuh dalam kedewasaan rohani yang baik dan membangun jiwa serta semangat
pelayanan yang murni untuk menyelamatkan jiwa orang lain. Ya, bagaimana bisa
menyelamatkan jiwa orang lain? Jiwanya sendiri saja belum tentu selamat. Itulah
sebabnya Tuhan Yesus memerintahkan agar kita mengasihi sesama seperti kita
mengasihi diri sendir. Kalau orang belum dapat mengasihi diri sendiri dengan
benar, tak mungkin ia dapat mengasihi sesamanya.
Ciri-ciri
orang Kristen yang mengganggu pekerjaan Tuhan ini adalah masih kompromi
terhadap praktik-praktik hidup yang tak sesuai dengan kehendak Tuhan dan tidak
mau all out bagi Tuhan. Di mata manusia, memang mereka bukan orang jahat,
tetapi sesungguhnya tidak mengerti kebenaran sehingga tidak pernah memiliki
compassion terhadap jiwa-jiwa orang lain maupun jiwanya sendiri.
Mari
kita selidiki diri kita sendiri, jangan sampai kita terbilang dalam kelompok
orang-orang yang mengganggu pekerjaan Tuhan ini. Sadarlah bahwa kita diciptakan
bagi Tuhan, karena itu melayani Tuhan secara all out dan tidak kompromi dengan
dunia merupakan irama hidup yang harus kita miliki.
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar