“Marilah
kita tinggalkan.... beralih kepada perkembangannya yang penuh........” (Ibrani
6:1)
Secara
rohani, sebagian kita belum dewasa. “sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu,
sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan..... beralih
kepada perkembangannya yang penuh.” (Ibrani 5:12; 6:1). Sama seperti ada
tanda-tanda pertumbuhan jasmani, ada juga tanda-tanda kedewasaan rohani seperti
yang yang tertulis "Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati,dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan
caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk
itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab: "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus
menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap
ucapan-ucapan yang menipu. Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya. Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya
kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang
orang-orang yang berbuat jahat." (1 Petrus 3:8-12).
1. 1. “Menjadi satu roh.” Kesatuan tidaklah sama dengan keseragaman di
mana semua orang harus berpikir serupa atau semua nya harus sepakat mengenal
segalanya. Kesatuan adalah fokus pada hal-hal yang menyatukan kita, bukannya
membiarkan masalah spele memecah kita.
2. 2. “Bersimpati terhadap satu sam
lain.” Pemahaman mengenai simpati adalah “ikut merasakan” orang lain.
“Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang
yang menangis!” (Roma 12:15). Ketika Anda memperhatikan orang lain ketimbang
diri sendiri, Anda mulai dewasa.
3. 3. “Saling mengasihi.” Kita semua
membutuhkan teman untuk mengasihi dan mendukung kita. Ada seorang mantan
Presiden berkata “Bahwa salah satu harapan terbesarnya adalah memiliki delapan
sahabat yang menghadiri pemakannya tanpa memeriksa jam tangannya!”
4. 4. “Berbelas kasihlah.” Di zaman teknologi tinggi mudah sekali tidak
memperhatikan mereka yang membutuhkan. “Melihat orang banyak itu, tergeraklah
hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan
terlantar....” (Matius 9:36). Orang yang terluka membuat hati-Nya tersentuh,
dan mereka seharusnya juga menyentuh hati kita.
5. 5. “Jadilah rendah hati.” Seorang
pengajar Alkitab berkata “Carilah kesempatan untuk memberi...untuk membangun
ketimbang menghancurkan, untuk melayani ketimbang dilayani, untuk belajar dari
orang lain ketimbang berusaha untuk mendapat posisi pengajar.” Jadi, bagaimana
keadaan Anda sejauh ini?
Petrus
menulis “Janganlah membalas..... caci maki dengan caci maki,...” (1 Petrus
3:9). Ketika Anda diserang, bukannya membela diri dengan komentar yang merusak
atau perkataan cerdas yang dirancang untuk menyudutkan orang, berdoalah
“hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk
memperoleh berkat.” (1 Petrus 3:9b). “ia harus menjaga lidahnya terhadap yang
jahat.” (1 Petrus 3:10). Sebagian orang tidak pernah memahami pelajaran ini.
Ada sebuah kisah nyata yang tertulis di buku karangan terkenal dari luar yang
isinya, “Pada masa Revolusi Perancis, raja dan ratu dipenggal, menjadikan anak
raja yatim piatu. Ada pembicaraan untuk memenggal kepalanya juga sampai
seseorang berkata, “Jika kamu membunuhnya, kamu mengirim rohnya ke surga.
Sebaliknya, serahkan dia kepada pengemis nenek tua itu dan ia akan mengajarinya
perkataan kotor dan sia-sia sehingga rohnya akan dikutuk selamanya!” Namun
ketika mereka menyerahkan sang putra mahkota itu kepada wanita jalanan ini,
yang mencobanya mengajari segala hal-hal cemar, ia menolak dan berkata, “Aku
dilahirkan untuk menjadi raja dan aku tidak akan mengatakannya!” Intinya,
ketika Anda adalah anak Raja, perkataan-perkataan Anda harus mencerminkannya.
“Carilah kedamaian” (1 Petrus 3:11 AMP). Membutuhkan keberanian untuk menjadi
pembawa damai. Di mana-mana Anda melihat orang marah terhadap perekonomian,
layanan kesehatan, pengangguran dan masih banyak lagi. Menjadi pembawa
kedamaian tidaklah sama dengan penjaga perdamaian. Petugas perdamaian mencari
berbagai cara mempertahankan kedamaian dengan menjaga keseimbangan yang rapuh
di antara kedua pihak. Pembawa kedamaian berjalan ke tengah konflik dan
membantu mereka saling berdamai.
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar