Halaman

Selasa, 19 November 2013

BERTINDAKLAH



“Tetapi kepala rumah ibadat gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat, lalu ia berkata kepada orang banyak: "Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat." (Lukas 13:14)

Agama itu berbahaya. Agama lebih menyukai perdebatan tentang kesembuhan daripada melihat seseorang disembuhkan. Agama lebih suka bertengkar tentang pembebasan ketimbang menyaksikan seseorang dimerdekakan.
Anda dapat melihat contoh tentang hal itu dalam Lukas 13. Yesus menyembuhkan seorang wanita yang bungkuk punggungnya selama lebih dari delapan belas tahun. Bayangkanlah, seorang wanita tua yang baik-Yesus menyebutnya “putri Abraham”(King James Version)sedangkan Alkitab terjemahan Indonesia, “Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?" (Lukas 13:16)-dibebaskan setelah diikat oleh iblis selama hampir dua dasawarsa. Anda akan menyangka para penguasa bait Allah akan bersukacita atas penyembuhan yang dilakukan Yesus. Tetapi ternyata tidak! Mereka marah karena Dia telah melakukannya pada hari yang keliru.
Tahukah Anda hal yang lebih buruk lagi? Para pemimpin agama yang mengecam Yesus karena menyembuhkan pada hari sabat sebenarnya dapat melakukan penyembuhan pada wanita itu sendiri pada enam hari lain sepanjang minggu jika mereka cukup peduli untuk melakukannya.
Itulah sebabnya Yesus sangat gusar terhadap mereka. Mereka mempunyai perjanjian Abraham yang sama seperti Yesus. Tetapi agama mereka telah menahan wanita itu dalam keadaan terikat dan bukannya membebaskannya. Itu selalu demikian.
Ingatlah akan hal itu bila lain kali seseorang berusaha mengallihkan Anda ke dalam suatu debat keagamaan tentang kesembuhan atau pembebasan. Jika seseorang perlu dibebaskan dari roh setan, lakukanlah saja! Jangan terhenti karena pertanyaan keagamaan tentang di mana roh setan itu berada.
“Apakah itu berada di tubuhnya? Atau di otaknya? Atau dalam rohnya? Atau di sakunya?” Selagi Anda bertengkar tentang pertanyaan-pertanyaan semacam itu, roh setan akan mendorong penderita yang malang itu menjadi gusar.
Pertanyaannya bukanlah, “Di manakah roh setan itu berada?” melainkan “Mengapa kita belum membebaskan orang ini? Dialah saudara kandung kita dalam Nama Yesus dan dia patut dibebaskan!”
Setelah Anda mengajukan pertanyaan itu, Anda takkan peduli apakah roh setan ada di dalam atau di luar, melayang di atas atau duduk di bawah. Yang kan Anda pedulikan hanyalah usaha untuk membebaskan orang itu!
Iulah bedanya antara agama dan kasih Allah. Agama berdebat. Kasih bertindak. Pilihlah kasih pada hari ini.  
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar