Halaman

Minggu, 10 November 2013

DIA LEBIH BESAR!



“Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka." (Bilangan 14:9)

Dalam aspek tertentu, kehidupan ini terasa kian menakutkan. Banyak bahaya mengancam. Bukan hanya bencana alam atau berbagai kejahatan, melainkan juga sakit-penyakit dan persoalan ekonomi. Sewaktu-waktu salah satu, beberapa, atau bahkan semua masalah itu bisa saja menimpa kita. Memikirkannya saja sering sudah membuat kita tak berdaya, bukan?
Kekalutan semacam ini juga mungkin yang dulu mencekam kesepuluh pengintai yang baru pulang memata-matai tanah Kanaan. Berbagai masalah di depan tampaknya terlalu besar untuk diatasi sehingga mereka ketakutan, “Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana. Orang Amalek diam di Tanah Negeb, orang Het, orang Yebus dan orang Amori diam di pegunungan, orang Kanaan diam sepanjang laut dan sepanjang tepi sungai Yordan." (Bil 13:28-29). Celakanya, ketakutan ini mereka tularkan pada bangsa mereka sehingga nyaris menggagalkan upaya penaklukan itu sendiri, “Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita." Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya.” (Bil 13:31-32) dan “Lalu segenap umat itu mengeluarkan suara nyaring dan bangsa itu menangis pada malam itu. Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: "Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini! Mengapakah TUHAN membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan isteri serta anak-anak kami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?" Dan mereka berkata seorang kepada yang lain: "Baiklah kita mengangkat seorang pemimpin, lalu pulang ke Mesir." (Bil 14:1-4). Syukurlah, muncul orang-orang seperti Kaleb dan Yosua! Sebagai manusia biasa, mereka tentu juga gentar; tetapi apa yang menjadikan mereka berbeda, “Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!" (Bil 13:30) dan “dan berkata kepada segenap umat Israel: "Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.” (Bil 14:7-8)? Jawabannya: iman mereka, yakni bahwa “mereka pasti mengalahkan musuh” (Bil. 13:30), sebab “Tuhan menyertai mereka”, sehingga musuh bisa mereka “telan habis” (Bil 14:9).
Apakah kita saat ini tengah dirudung masalah yang berat? Bisa jadi. Namun yang lebih penting, apakah kita memiliki iman seperti Kaleb dan Yosua: bahwa Tuhan jauh lebih besar daripada masalah kita! Di Alkitab, Tuhan berulang-ulang berkata “Jangan takut” untuk menegaskan penyertaan-Nya. Seorang pendeta secara kreatif menuliskan kata “takut” sebagai T(uhan)AKUT(uhan). Ya, Dia ada di dalam diri kita dan Dia ada di kanan dan kiri kita! Jadi, apa yang perlu kita takutkan?
Jangan berkata, “Ya Tuhan, aku punya masalah besar”
Tetapi berkatalah, “Hai masalah, aku punya Tuhan yang besar.”
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar