“....jika
engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke
kiri."
(Kejadian 13:9)
Terkadang
dalam sebuah keluarga terjadi perselisihan dimana satu sama lain saling berebut
tanpa ada yang mau mengalah. Mulai dari berebut remote TV, mainan, berebut
kamar mandi sampai berebut harta warisan. Hari ini kita mau belajar dari firman
Tuhan bagaimana seharusnya kita sebagai anak Tuhan memiliki sikap hati yang mau
mengalah kepada orang lain. Kita mau belajar dari kehidupan Abraham yang mau
mengalah kepada Lot, keponakannya.
Saudaraku,
awalnya Abraham dan Lot hidup damai dan tidak pernah ada perselisihan di antar
mereka. Hingga sampai pada suatu saat ketika gembala Abraham dan Lot bertengkar
berebut tanah yang subur untuk domba-domba mereka. Tapi, Abraham bertindak
bijak. Ia berkata kepada Lot, “...jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika
engkau ke kanan, maka aku ke kiri." Sikap mengalah yang luar biasa. Tidak
heran kalau akhirnya Abraham diberkati oleh Tuhan. Orang yang mau mengalah demi
kebaikan tidak akan hancur hidupnya karena Tuhan setia menyertainya.
Saudaraku,
bagaimana dengan hidup kita hari-hari ini? Jika kita diperhadapkan pada pilihan
yang sama dengan teman kita, adik, kakak, atau bahkan dengan papa-mama kita,
apakah kita mesti ngotot tanpa mau mengalah? Sudahkah kita menjadi agen
perdamaian Tuhan yang suka mengalah atau malah kita jadi penyebab pertengkaran
yang tidak perlu karena keegoisan kita?
Jadi,
hidup adalah pilihan. Ketika kita memilih mengalah demi perdamaian maka damai
sejahtera Tuhan dan berkat-berkat-Nya melimpah atas kita. Mengalah bukan berati
kita kalah. Tetapi yang mengalah demi kemulian nama Tuhan adalah seorang
pemenang!
“Mengalah
bukan sikap pecundang, tetapi dialah seorang pemenang.”
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar