“Apabila
kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam,
sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.” (Efesus
4:26-27)
Absalom
sedih sekali melihat Tamar adiknya itu sedang kesal dan pahit hati, karena
tindakan ceroboh dari Amno, saudaranya. Tamar telah diperkosa oleh Amnon.
Absalom begitu sangat mengasihi adiknya itu, sampai-sampai ia menamai anak
perempuannya sendiri dengan nama yang sama dengan adiknya itu. Absalom berharap
ayahnya (raja Daud) akan bertindak dengan menghukum Amnon! Tapi Daud tidak
melakukan apa-apa. Absalom akhirnya bertindak sendiri dan menyuruh para
pengikutnya untuk membunuh Amnon. Sesudah kejadian itu Absalom tetap saja
menyimpan kemarahannya kepada Daud ayahnya itu.
Bertahun-tahun
kemarahan itu disimpan oleh Absalom dan membusukkan hatinya sendiri. absalom
akhirnya memberontak terhadap ayahnya sendiri.
Saudaraku,
apa yang bisa kita petik pelajaran dari pengalaman hidup Absalom ini? Kemarahan
itu bisa saja berasal dari perasaan tidak adil. Lalu apakah menuntut keadilan
itu salah? Tidak, tentu itu tidak salah. Tetapi kemarahan yang terus saja
disimpan, lama kelamaan akan dimanfaatkan oleh si jahat, dalam hal ini si iblis
akan mengambil kesempatan. Iblis akan campur tangan dan membuat si pemarah
tidak lagi berpikir sehat. Ia akan membuat si pemarah bertindak gegabah dan
salah cara. Iblis tak permasalahkan kemarahan itu berasal dari mana, apakah
dari perasaan diperlakukan tidak adil? Tidak masalah, yang terpenting dari
situlah iblis bisa membawa seseorang bertindak melanggar firman Tuhan.
Membenci, menyimpan sakit hati, dan akhirnya memberontak.
Saudaraku,
apakah Anda sedang menyimpan kemarahan? Jangan beri kesempatan kepada iblis!
Jangan pernah memberi kesempatan kepada iblis memperalat Anda. Berdoalah,
katakan “Tuhan Yesus, aku mau mengampuni orang yang membuat aku marah, Tuhan.
Aku mau memberkatinya Tuhan. Tuhan ku akui bahwa dagingku lemah, tapi biarlah
roh-Mu yang membuat hati tetap mempunyai kasih dan pengampunan.
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar