Kita berada di tahun Ibrani 5774 dimana angka 74 disebut dengan Ayin Dalet. Huruf Dalet memiliki nilai 4, melambangkan seorang yang miskin, seseorang yang membutuhkan dengan posisi sikap merunduk; dapat juga diartikan kerendahan hati dan kesadaran seseorang bahwa ia tidak memiliki apapun yang diperoleh dari jerih payahnya sendiri. Ini merupakan tuntunan bagi kita. Dimana di tahun Ayin Dalet ini kita harus memiliki sikap hati seperti orang miskin dihadapan TUHAN.
Ada 3 (tiga) karakteristik dari orang yang miskin di hadapan TUHAN:
1. Selalu Datang pada TUHAN YESUS.
Selalu datang pada YESUS membuktikan bahwa kita sungguh-sungguh memerlukan TUHAN YESUS dalam kehidupan kita. Dalam rumah tangga, bisnis/pekerjaan, pendidikan, pelayanan dan segala aspek dalam kehidupan kita. Dan ini didasari satu kesadaran bahwa tanpa TUHAN YESUS kita tidak bisa berbuat apa-apa. Bagaimana sikap kita saat datang kepada TUHAN?
a. Datang dengan penuh kerinduan.
“Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?” (Mazmur 42:3).
b. Datang dengan iman dan kerendahan hati.
“Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya. Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya. Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak." Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu." (Markus 7:25-29).
c. Datang dengan Doa, Pujian dan Penyembahan.
“Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!” (Mazmur 100:4)
2. Berharap Hanya Kepada TUHAN YESUS.
Orang yang miskin dihadapan TUHAN hanya menaruhkan harapannya kepada TUHAN YESUS. Ada beberapa ciri dari orang yang berharap hanya kepada TUHAN YESUS :
a. Selalu bersukacita.
Orang yang berharap kepada Tuhan akan selalu bersukacita sebab harapannya di dalam TUHAN itu pasti. Berharap kepada manusia dapat membuat kita kecewa, tetapi orang yang berharap kepada TUHAN tidak akan pernah dikecewakan. Sebab itu tetaplah sabar dan bersukacita senantiasa dalam pengharapan kita. Bersukacita adalah kekuatan kita untuk menantikan segala janji TUHAN digenapi dalam hidup kita.
b. Percaya kepada Tuhan lebih dari segalanya.
Pengharapan tidak pernah lepas dari iman. Orang yang berharap penuh hanya kepada TUHAN, akan mempercayai TUHAN di atas segalanya dan ia tidak tergantung dengan keadaan sekitarnya. Artinya sekalipun kita belum melihat apa yang kita harapkan, kita tetap percaya dan yakin bahwa TUHAN sanggup melakukan apa yang telah DIA firmankan, "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." (Ibrani 11:1). Dan sekalipun keadaan yang dihadapi tidak seperti yang diharapkan, orang yang berharap pada TUHAN tetap mempercayai DIA. Fokusnya hanya ada pada TUHAN saja.
c. Tidak pernah merasa putus asa.
Orang yang benar-benar menaruh harapannya pada TUHAN tidak akan pernah merasa putus asa, mereka memiliki sikap optimis dan penuh keyakinan pada ALLAH. Orang yang berharap pada TUHAN akan menjadi kuat karena mereka tidak akan pernah berhenti untuk berharap, sebab pengharapannya di dalam TUHAN itu teguh.
Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya, (Mazmur 33:18)
TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya. (Mazmur 147:11)
TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia. (Ratapan 3:25)
3. Mengandalkan TUHAN YESUS.
“Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.” (Yeremia 17:5-8)
Orang yang miskin di hadapan TUHAN YESUS mengandalkan TUHAN YESUS dalam segala perkara. Bukan mengandalkan relasi, “orang kuat” atau kekuatannya sendiri. Kekuatan sendiri bicara soal kekayaan, kepintaran, pengalaman, keahlian, dan lain-lain yang membuat kita tidak mengandalkan TUHAN. Sudahkah kita memiliki karakteristik “orang yang miskin di hadapan TUHAN” ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar