Halaman

Rabu, 13 November 2013

PEMBALASAN ITU JATAH “DIA”



“Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.” (Roma 12:19b)

Di sebuah gang sempit di Harlem, New York, seorang pemuda kulit putih mati dikeroyok oleh dua orang pemuda kulit hitam. Sebelum polisi menemukan kedua pemuda tersebut, kakak dari pemuda yang meninggal dunia itu yang dipenuhi dengan dendam, terlebih dahulu membunuh mereka. Tetapi cerita ini tidak sampai berhenti disitu saja, orangtua dari kedua pemuda kulit hitam itu adalah kepala gangster kulit hitam dan penjual senjata gelap. Mereka pun membalas membunuh si pembunuh anak mereka. Yang tadinya hanya satu saja yang mati, malah bertambah menjadi empat orang hanya karena dendam.
Saudaraku, tidak ada untungnya bila kita membalas dendam. Meskipun kita diperlakukan kasar, dipermalukan, disakiti atau nyaris tidak dianggap sebagai manusia, jauhkanlah diri kita dari rasa dendam. Untuk apa kita balas mencaci maki orang yang mencaci maki kita. Apa untungnya jika kita menyakiti orang yang menyakiti kita. Mungkin kita puas ketika kita mampu menyakiti mereka yang menyakiti kita. Namun harus diingat, kepuasan itu datang dari si iblis. Kepuasan itu menunjukkan bahwa kita berhasil menjadi manusia paling hebat di mata iblis dan paling hina di mata Tuhan.
Saudaraku, pembalasan adalah “jatah” Tuhan. Biar Tuhan yang menentukan hukuman apa yang pantas diterima oleh orang yang menyakiti kita. Firman Tuhan berkata bahwa apa yang kita tabur maka itu yang kita tuai, serta apa yang kita ikat di bumi kita ikat di surga. Jika orang lain menabur kejahatan kepada kita maka ia akan menuai kejahatannya sendiri tanpa campur tangan kita. Maka bersihkan tangan kita dari pembalasan. Biar Tuhan yang bekerja memberi keadilan kepada kita.
Oleh sebab itu belajarlah untuk tidak mengambil “jatah” Tuhan. Tetap bersabar di dalam Dia maka keadilan itu akan ada untuk kita.
“Siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga pipi kirimu.”
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar