"Sesungguhnya,
Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang
mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan." (1
Petrus 2:6)
Rasul
Petrus mengeaskan bahwa Yesus disebut sebagai batu yang terpilih dan merupakan
batu penjuru yang mahal, sehingga barangsiapa percaya kepada-Nya tidak akan
dipermalukan.
Mengapa
Tuhan Yesus disebut sebagai batu pilihan? Karena Dia telah dipilih secara
khusus oleh Allah dan ditentukan sebagai pondasi kehidupan serta dasar
keselamatan bagi setiap orang yang percaya kepadaNya. Tertulis, “Dan
keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di
bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang
olehnya kita dapat diselamatkan." (Kisah Para Rasul 4:12). Jadi,
“.....jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya
dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka
kamu akan diselamatkan.” (Roma 10:9). Hal ini menunjukkan bahwa, “tidak ada
seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah
diletakkan, yaitu Yesus Kristus.” (1 Korintus 3 :11).
Batu
penjuru adalah batu yang menentukan arah sebuah bangunan. Batu yang pertama
kali diletakkan yang menjadi patokan pembangunan. Sebagai batu penjuru Tuhan
Yesus adalah pusat dari segala aspek kehidupan kita. Karena itu kita harus
menjadikan Tuhan Yesus sebagai prioritas dan tujuan hidup kita karena Dia adalah
Pemegang kendali hidup kita; artinya Dia harus menjadi pusat dan tujuan hidup
kita karena Dia adalah Alfa dan Omega, "Aku adalah Alfa dan Omega, firman
Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang
Mahakuasa." (Wahyu 1:8). Dialah yang mengawali seluruh kehidupan ini dan
juga yang menjadi tujuan akhir dari kehidupan ini. Seluruh keberadaan hidup
kita pada hakekatnya menuju arah Yesus. Jika kita mengaku sebagai orang Kristen
tapi tidak mengarahkan hidup sepenuhnya kepada Yesus sama artinya kita sedang
berusaha melepaskan diri dari bangunan tersebut. Yesus menegaskan, “di luar Aku
kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia
dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang
dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.” (Yohanes 15:5b-6).
Saudaraku,
pada hakekatnya hidup kita harus terus tertuju kepada Tuhan Yesus. Tidak ada
waktunya untuk menunggu atau berlama-lama mengerjakan segala apa yang
diperintahkan-Nya kepada kita.
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar