“Ajarlah
aku melakukan kehendak-Mu, sebab Engkaulah Allahku! Kiranya Roh-Mu yang baik
itu menuntun aku di tanah yang rata!” (Mazmur 143:10)
Saudaraku,
kita semua selalu dihadapkan dengan masalah-masalah yang terkadang kita tidak mengerti
masalah tersebut mengapa harus terjadi. Pada saat hal itu terjadi, seharusnya
kita mempertanyakan dalam diri kita sendiri, bagaimana sikap kita meresponi
masalah tersebut? Pura-pura cuek alias tutup mata anggap saja tidak terjadi
apa-apa, marah, menggerutu, atau berdiam diri dan tidak mau bertemu dengan
orang lain alias sembunyi dari masalah?
Saudaraku,
Daud yang dipilih oleh Tuhan langsung untuk menjadi raja atas bangsa Israel,
dia bahkan harus menunggu bertahun-tahun untuk janji Tuhan dapat digenapi dalam
hidupnya. Dalam penantiannya dia bahkan dibenci oleh musuhnya, bahkan
dikejar-kejar sampai nyawa taruhannya, hari-harinya dilewati dengan perjuangan
baik secara fisik maupun emosional jiwanya. Namun dalam kesesakannya, Daud
selalu tahu kalau hanya Tuhanlah satu-satunya penolong bagi Daud saat itu,
“Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang
harapannya pada TUHAN, Allahnya: TUHAN itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu,
ya Sion, turun-temurun! Haleluya!” (Mazmur 146:5,10). Dari semua masalah yang
terjadi dengan Daud, Daud meminta Tuhan untuk selalu mengajarinya melakukan
kehendak Tuhan, karena Daud mengetahui kehendak Tuhanlah yang terbaik bagi
dirinya. Hanya satu-satunya Tuhan yang dapat menolong dia dalam kesesakan.
Saudaraku,
tetaplah menanti janji Tuhan, sekalipun menurut kita terlalu lama, tetapi
pekerjaan Tuhan dalam hidup kita tidak cepat seperti apa yang kita pikirkan,
tetapi tepat pada waktunya. Mintalah Tuhan, untuk mengajari kita melakukan
kehendak-Nya, dan firman-Nya menuntun kita dalam berpikir, berkata-kata, dalam
sikap terhadap diri sendiri dan sesama.
“Mendekatlah
kepada Tuhan, maka Tuhan akan mendekat kepada kita!”
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar