Halaman

Kamis, 28 November 2013

HATI BABEL



“....Tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Engkau!...” (Mazmur 40:6b)

Orang Babel semakin pintar dan sangat inovatif. Mereka memiliki insinyur-insinyur yang hebat. Oleh sebab itu orang Babel berencana membangun menara pencakar langit tertinggi di dunia. Selain untuk mencari nama di mata dunia, mereka juga ingin menunjukkan bahwa kepintaran mereka tidak tertandingi, bahkan mereka layak disejajarkan dengan Tuhan. Babel artinya kacau balau, sama seperti namanya maka Babel pun jadi kacau balau karena kesombongan mereka. Hati mereka kacau, bahkan untuk berkomunikasi pun mereka korsleting alian tidak nyambung. Akhirnya rencana mereka membangun menara bergengsi itu pun gagal.
Saudaraku, mungkin saat ini kita protes, “Saya tidak pernah membandingkan diri saya sama Tuhan,” yah, secara langsung memang tidak. Tetapi apakah Anda pernah menyepelekan atau merendahkan orang lain? Apakah Anda pernah mengatakan bahwa masalah Anda terlalu banyak, hidup Anda lebih buruk atau lebih dari orang lain, orangtua Anda tidak bisa menjadi orangtua yang baik, dan berbagai macam bentuk protes lainnya.
Saudaraku, tatkala kita merendahkan orang lain maka saat itu kita merasa bahwa diri kita lebih hebat. Padahal Tuhan menciptakan manusia itu sama dan sejajar di mata-Nya. Yang lebih hebat hanyalah Tuhan. Jika kita merasa lebih hebat, sama artinya kita menyejajarkan diri kita dengan Dia. Kita protes ini dan itu kepada Tuhan, sama saja kita menyatakan bahwa Tuhan tidak sanggup melakukan hal yang baik. Kita merasa lebih tahu apa yang terbaik buat kita. Tuhan tidak pernah salah bertindak.
Tidak ada seorang pun yang bisa disejajarkan dengan Tuhan. Dia tahu apa yang terbaik buat manusia dan Ia tidak pernah gagal melakukan yang terbaik bagi umat-Nya.
“Ia adalah Sang Pencipta tidak ada yang sebanding dengan-Nya.”
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar