“....Tidak
ada yang dapat disejajarkan dengan Engkau!...” (Mazmur 40:6b)
Orang
Babel semakin pintar dan sangat inovatif. Mereka memiliki insinyur-insinyur
yang hebat. Oleh sebab itu orang Babel berencana membangun menara pencakar
langit tertinggi di dunia. Selain untuk mencari nama di mata dunia, mereka juga
ingin menunjukkan bahwa kepintaran mereka tidak tertandingi, bahkan mereka
layak disejajarkan dengan Tuhan. Babel artinya kacau balau, sama seperti
namanya maka Babel pun jadi kacau balau karena kesombongan mereka. Hati mereka
kacau, bahkan untuk berkomunikasi pun mereka korsleting alian tidak nyambung.
Akhirnya rencana mereka membangun menara bergengsi itu pun gagal.
Saudaraku,
mungkin saat ini kita protes, “Saya tidak pernah membandingkan diri saya sama
Tuhan,” yah, secara langsung memang tidak. Tetapi apakah Anda pernah
menyepelekan atau merendahkan orang lain? Apakah Anda pernah mengatakan bahwa
masalah Anda terlalu banyak, hidup Anda lebih buruk atau lebih dari orang lain,
orangtua Anda tidak bisa menjadi orangtua yang baik, dan berbagai macam bentuk
protes lainnya.
Saudaraku,
tatkala kita merendahkan orang lain maka saat itu kita merasa bahwa diri kita
lebih hebat. Padahal Tuhan menciptakan manusia itu sama dan sejajar di
mata-Nya. Yang lebih hebat hanyalah Tuhan. Jika kita merasa lebih hebat, sama
artinya kita menyejajarkan diri kita dengan Dia. Kita protes ini dan itu kepada
Tuhan, sama saja kita menyatakan bahwa Tuhan tidak sanggup melakukan hal yang
baik. Kita merasa lebih tahu apa yang terbaik buat kita. Tuhan tidak pernah
salah bertindak.
Tidak
ada seorang pun yang bisa disejajarkan dengan Tuhan. Dia tahu apa yang terbaik
buat manusia dan Ia tidak pernah gagal melakukan yang terbaik bagi umat-Nya.
“Ia
adalah Sang Pencipta tidak ada yang sebanding dengan-Nya.”
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar