Halaman

Sabtu, 20 Juli 2013

ANUGERAH SENANTIASA ADA DAN SIAP SEDIA!




“Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang.” (1 Korintus 1:26)
Mengapa? Karena orang yang bijak, orang yang berpengaruh, dan orang yang terpandang akan mengandalkan kemampuan mereka sendiri, bukan mengandalkan anugerah Allah.
Pada awal hidupnya, Paulus termasuk orang yang bijak dan terpandang. “Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi:” (Filipi 3:4). Tetapi Paulus memilih untuk bergantung pada anugerah: “Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.” (Filipi 3:7). Mengapa atribut tersebut tidak berharga? Karena Paulus ingin jidup bukan berdasarkan kemampuan alamiahnya, melainkan dalam anugerah kebangkitan yang diperolehnya bukan karena kebaikannya: “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,” (Filipi 3:10). Ini bukan berarti Paulus hanya duduk-duduk santai. Ia belajar dengan tekun untuk menunjukkan dirinya layak dipercaya, dan ia dengan penuh hasrat berdoa agar dirinya dipenuhi dengan pengenalan akan kehendak Allah dalam segala hikmat dan pengertian rohani. Paulus bertekun seperti seharusnya kita semua, tetapi ia percaya Allah memberinya anugerah sehingga upanya itu diperlengkapi secara ilahi.
Jika Anda seorang pelajar, Anda harus belajar dengan giat, namun Anda juga perlu percaya anugerah Allah akan mengangkat taraf pemikiran dan pencapaian Anda melampaui apa yang Anda pikirkan. Jika Anda seorang dokter, Anda harus tetap mengikuti penemuan medis modern, namun Anda tidak mengandalkan kemampuan atau pendidikian Anda. Anda harus mengandalkan hikmat dan kreativitas amugerah Allah yang adikodrati untuk menolong Anda melampaui kemampuan manusia biasa. Jka Anda atlet profesional, Anda perlu berlatih dengan tekun, tetapi Anda harus berpegang teguh pada anugerah Allah untuk mengungguli atlet lain yang tidak percaya.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar