Halaman

Selasa, 09 Juli 2013

SENJATA KERENDAHAN HATI




“Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”(1 Petrus 5:5-7)
Rendahkanlah dirimu satu sama lain...menjadi rendah hati....rendahkanlah dirimu.
Perkataan Petrus dalam ayat ini sangat penting untuk hidup secara efektif dan menyelesaikan pertandingan dengan baik dalam setiap aspek kehidupan. Diawali dengan perintah, “rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain.” Dalam konteks ini, kata merendahkan diri berarti “bersatu dalam misi yang sama.” Bagaimana mana mungkin hal ini terjadi mengingat kita memiliki kepribadian, kekuatan, dan keinginan yang sangat beragam? Dengan merendahkan diri. Allah menentang orang yg congkak, dan kita pasti tidak ingin ditentang oleh Allah! Sebaliknya, Dia memberikan anugerah (kuasa) kepada orang yang rendah hati.
Jadi siapakah orang yang congkak, dan siapakah orang yang rendah hati? Orang Kristen yang sungguh-sungguh rendah hati percaya, yakin, dan mentaati Firman Allah melampaui pemikiran, penalaran, perasaan, atau keinginan mereka sendiri. Mereka, dengan demikian, bergantung sepenuhnya pada kemampuan Allah, bukan pada kemampuan mereka sendiri. Mereka mencari kehendak-Nya, bukan kehendak pribadi atau orang lain. Mereka memperjuangkan misi-Nya. Firman Allah menyatakan, “Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.”(Habakuk 2:4)
Disini kerendahan hati dan iman berjalan berdampingan. Begitu juga dengan kesombongan dan ketidak percayaan. Tidak mempercayai Allah berarti menyatakan bahwa kita lebih berpengetahuan dari Dia dan kita lebih mempercayai penilaian kita sendiri daripada penilaian-Nya. Ketidakpercayaan itu tidak lain dari kesombongan yg tersamar.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar