“Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu
beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan,
tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." (Yohanes 16:33)
Anda tentu sependapat bahwa damai sejahtera adalah
hal yang dirindukan semua orang di dunia. Segala cara ditempuh demi damai
diperoleh dalam kehidupan pribadi, keluarga, bahkan antar negara, sebab itu,
konselor tak pernah sepi, diplomat selalu sibuk, dan pasukan perdamaian masih
saja dibentuk. Sebagai orang kristiani, seberapa sering Anda mengalami damai
sejahtera? Jika damai sejahtera adalah buah Roh Kudus yang diam di dalam kita,
“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang
menentang hal-hal itu.” (Galatia 5:22-23), bukankah seharusnya kita
mengalaminya setiap hari?
Ternyata selain menjanjikan damai sejahtera, Tuhan
Yesus juga memastikan bahwa masalah besar akan dialami oleh mereka yang menjadi
murid-murid-Nya. Lebih tepatnya, mereka akan “menderita penganiayaan.” Lalu
bagaimana mungkin mereka bisa beroleh damai sejahtera? Kepastian berikut
diberikan: “Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan
segala kuasa di sorga dan di bumi.” (Matius 28:18), segala sesuatu diletakkan
di bawah kaki-Nya: “Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki
Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala
yang ada.” (Efesus 1:22), sebab itu, tidak ada masalah yang bisa luput dari
perhatian-Nya atau terlalu sukar untuk ditangani-Nya.
Yesus tidak mengajar murid-murid-Nya bagaiman cara
menghindari atau melarikan diri dari masalah, tetapi bagaimana menghadapi
maslah dengan memandang dan berharap kepada-Nya. Usaha manusia hanya meredakan
masalah dan memberi “damai” sesaat. Kehadiran Roh Kudus memungkinkan kita
memiliki damai sejahtera yang melampaui segala akal, dengan mengarahkan kita
kepada Pribadi yang memegang kendali atas situasi. Badai masalah takkan
dibiarkan-Nya melampaui kekuatan kita, namun justru membentuk kita makin
mencerminkan Dia.
Damai sejahtera dapat kita alami dengan kehadiran
Roh Kudus. Dia akan selalu membawa kita kembali memandang Kristus.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar