“tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat
kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan
sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak
menjadi lelah.” (Yesaya 40:31)
Bangsa Israel sedang menanti pertolongan Tuhan. Tapi
tampaknya tidak banyak harapan dalam penantian mereka. Banyak yang berpaling
mencari jalan keluar lain, “Jadi dengan siapa hendak kamu samakan Allah, dan
apa yang dapat kamu anggap serupa dengan Dia? Patungkah? Tukang besi
menuangnya, dan pandai emas melapisinya dengan emas, membuat rantai-rantai
perak untuknya.” (Yesaya 40:18-20). Memang sebagian besar orang Israel saat ini
kemungkinan adalah generasi yang hanya mendengar Tuhan dari cerita kakek-nenek
mereka. Benarkah Tuhan mendengar dan akan menjawab? Bagaimana kita tahu Dia
sanggup dan akan bertindak? Melalui nabi Yesaya, Tuhan menegur kebutaan rohani
mereka dan menunjukkan bukti-bukti kehadiran dan kekuasaan-Nya (ayat 21-28).
Hanya pengenalan akan Tuhan yang dapat menghidupkan harapan dan memberikan
kekuatan dalam penantian.
Ketika menantikan campur tangan Tuhan, apa yang biasanya
kita lakukan? Adakah kita mereka-reka sendiri sosok Tuhan yang kita mau, dan
bagaimana Dia harus bertindak, lalu kecewa karena harapan kita tak kunjung
terpenuhi? Carilah jejak karya-Nya di sekitar kita, resapilah pernyataan
diri-Nya dalam Alkitab. Berdoalah dengan penuh pengharapan. Renungkan tiap
situasi yang dialami dan tanyakanlah apa Tuhan ingin kita pelajari. Biarlah penantian
kita akan Tuhan tidak menjadi masa “menganggur” yang tak jelas, tetapi menjadi
masa-masamengalami kekuatan baru yang dihasilkan dari makin dalamnya pengenalan
akan Dia.
Jadikan masa-masa menantikan pertolongan Tuhan untuk makin
mengenal dan mengalami pribadi-Nya.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar