Halaman

Kamis, 11 Juli 2013

SAAT HARUS MENANTI




“tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” (Yesaya 40:31)

Bangsa Israel sedang menanti pertolongan Tuhan. Tapi tampaknya tidak banyak harapan dalam penantian mereka. Banyak yang berpaling mencari jalan keluar lain, “Jadi dengan siapa hendak kamu samakan Allah, dan apa yang dapat kamu anggap serupa dengan Dia? Patungkah? Tukang besi menuangnya, dan pandai emas melapisinya dengan emas, membuat rantai-rantai perak untuknya.” (Yesaya 40:18-20). Memang sebagian besar orang Israel saat ini kemungkinan adalah generasi yang hanya mendengar Tuhan dari cerita kakek-nenek mereka. Benarkah Tuhan mendengar dan akan menjawab? Bagaimana kita tahu Dia sanggup dan akan bertindak? Melalui nabi Yesaya, Tuhan menegur kebutaan rohani mereka dan menunjukkan bukti-bukti kehadiran dan kekuasaan-Nya (ayat 21-28). Hanya pengenalan akan Tuhan yang dapat menghidupkan harapan dan memberikan kekuatan dalam penantian.
Ketika menantikan campur tangan Tuhan, apa yang biasanya kita lakukan? Adakah kita mereka-reka sendiri sosok Tuhan yang kita mau, dan bagaimana Dia harus bertindak, lalu kecewa karena harapan kita tak kunjung terpenuhi? Carilah jejak karya-Nya di sekitar kita, resapilah pernyataan diri-Nya dalam Alkitab. Berdoalah dengan penuh pengharapan. Renungkan tiap situasi yang dialami dan tanyakanlah apa Tuhan ingin kita pelajari. Biarlah penantian kita akan Tuhan tidak menjadi masa “menganggur” yang tak jelas, tetapi menjadi masa-masamengalami kekuatan baru yang dihasilkan dari makin dalamnya pengenalan akan Dia.
Jadikan masa-masa menantikan pertolongan Tuhan untuk makin mengenal dan mengalami pribadi-Nya.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar