“Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah
Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."(Matius 4:19)
Menjelang tahun ajaran baru banyak sekolah atau
perguruan tinggi mengadakan seleksi penerimaan siswa atau mahasiswa baru. Mereka
berlomba mencari bibit unggul yang akan dididik selama beberapa waktu. Dalam
seleksi tersebut beberapa orang sudah disingkirkan sedari awal karena mereka
dianggap tidak memenuhi syarat dan diprediksi tidak akan berhasil. Ini sebuah
penghakiman yang muncul dari sikap pesimis akan kemampuan calon peserta didik.
Ketika Tuhan Yesus akan memilih murid tentu Dia
memiliki beberapa pertimbangan. Dia memiliki rencana besar atas dunia ini yang
akan diteruskan oleh para murid-Nya. Namun anehnya, untuk tugas sepenting itu
Dia tidak melangkahkan kaki-Nya ke tempat di mana biasanya para bibit unggul
berkumpul. Dia tidak ke “sekolah teologia” setempat untuk mencari beberapa
murid terbaik. Dia pergi ke tepi danau dan bertemu dengan beberapa nelayan. Dia
menjumpai orang-orang sederhana baik dalam hal pendidikan maupun pekerjaan.
Dengan optimis Dia memanggil mereka untuk dibentuk seperti yang Dia mau. Dia
mengenal potensi yang diberikan Allah di balik kesederhanaan mereka.
Mungkin Anda pesimis karena merasa bukan “bibit
unggul.” Tuhan dapat membentuk dan memakai Anda! Mungkin Anda merasa kurang
semangat bahkan putus asa apabila diminta menolong atau memimpin orang yang
tampaknya kurang memiliki masa depan cerah. Orang-orang yang mungkin sangat
sederhana dan rasanya akan lamban untuk bergerak maju. Pandanglah potensi yang
diletakkan Allah di balik kesederhanaan itu. Lihatlah bagaimana Dia berkarya
ketika kita dengan tekun dan bersungguh hati mengerjakan bagian kita untuk
membimbing mereka.
Seringkali melalui orang-orang yang sederhana dan
biasa, Allah memilih untuk bekerja secara luar biasa.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar