Halaman

Kamis, 25 Juli 2013

MAKIN TUA MAKIN JADI




“Barzilai itu sudah sangat tua, delapan puluh tahun umurnya. Ia menyediakan makanan bagi raja selama ia tinggal di Mahanaim, sebab ia seorang yang sangat kaya.” (2 Samuel 19:32)
Umumnya masa menjadi tua adalah masa yang sangat ditakuti oleh banyak orang. Mengapa? Karena masa itu dilihat sebagai masa di mana kita kehilangan “guna” bagi siapa saja dan untuk siapa saja. Banyangan tentang daya ingat bahkan kekuatan yang hilang, tidak dibutuhkan, diabaikan, kesepian serta banyak hal lainnya, seringkali membuat orang memandang masa tua sebagai “masa suram”. Ketika masa itu tiba kita hanya akan menjadi orang pasif.
Akan tetapi, bayangan tersebut sama sekali tidak terbukti pada “pak tua” Barzilai. Memang fungsi-fungsi fisiknya melemah “Sekarang ini aku telah berumur delapan puluh tahun; masakan aku masih dapat membedakan antara yang baik dan yang tidak baik? Atau masih dapatkah hambamu ini merasai apa yang hamba makan atau apa yang hamba minum? Atau masih dapatkah aku mendengarkan suara penyanyi laki-laki dan penyanyi perempuan? Apa gunanya hambamu ini lagi menjadi beban bagi tuanku raja?”(2 Samuel 19:35), namun ia justru sangat “aktif dan berguna” di usianya yang ke-80 tahun. Ia memberi teladan kesetian dan kemurahan dengan berinisiatif menyediakan kebutuhan raja pilihan Tuhan, beserta segenap rakyat yang mengikutinya dalam pengungsian “Ketika Daud tiba di Mahanaim, maka Sobi bin Nahas, dari Raba, kota bani Amon, dan Makhir bin Amiel, dari Lodebar, dan Barzilai, orang Gilead, dari Rogelim, membawa tempat tidur, pasu, periuk belanga, juga gandum, jelai, tepung, bertih gandum, kacang babi, kacang merah besar, kacang merah kecil, madu, dadih, kambing domba dan keju lembu bagi Daud dan bagi rakyat yang bersama-sama dengan dia, untuk dimakan, sebab kata mereka: "Rakyat ini tentu telah menjadi lapar, lelah dan haus di padang gurun.”(2 Samuel 17:27-29). Tercatat sebagai orang yang sangat kaya, tampaknya Barzilai adalah seorang pekerja yang luar biasa “Barzilai itu sudah sangat tua, delapan puluh tahun umurnya. Ia menyediakan makanan bagi raja selama ia tinggal di Mahanaim, sebab ia seorang yang sangat kaya.”(2 Samuel 19:32). Sampai-sampai, ketika situasi negeri membaik, raja Daud berniat mengajaknya ikut ke istana “Berkatalah raja kepada Barzilai: "Ikutlah aku, aku akan memelihara engkau di tempatku di Yerusalem."”(2 Samuel 19:33). Tawaran bagi seorang terpandang seperti Barzilai tentu bukan tawaran yang sembarangan. Namun lagi-lagi Barzilai menunjukkan sikap teladan, memberi kesempatan bagi generasi yang lebih muda untuk berkarya di samping raja “Biarkanlah hambamu ini pulang, sehingga aku dapat mati di kotaku sendiri, dekat kubur ayahku dan ibuku. Tetapi inilah hambamu Kimham, ia boleh ikut dengan tuanku raja; perbuatlah kepadanya apa yang tuanku pandang baik."(2 Samuel 19:37).
Jika Tuhan masih menempatkan mereka di tengah kita, tidakkah ada yang dia ingin kita pelajari dari mereka? Jika Anda adalah pembaca yang sudah berumur lanjut, kiranya Tuhan memampukan Anda seperti Barzilai, memakai kekayaan usianya untuk memberi kontribusi yang berarti bagi zaman ini.
Makin tua makin jadi, makin panjang usia makin besar kesempatan hidup berarti.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar