Halaman

Kamis, 25 Juli 2013

MABUK SECARA ROHANI




“Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” (1 Petrus 5:8)
Iblis dapat menelan mereka yang sombong dan terbebani oleh kekhawatiran, namun mangsa yang paling empuk adalah orang percaya yang sedang mabuk. Apakah Petrus mengacu pada kecanduan alkohol? Bisa jadi, namun lebih dari itu ia mengacu pada orang percaya yang mabuk akan anggur dunia.
Menjelang akhir Kitab Wahyu, Yohanes menggambarkan hukuman yang menimpa pelacur besar. Babel, seorang malaikat berkata kepadanya:
“Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya. Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya."(Wahyu 7:1-2)
Ada berbagai pandangan tentang siapa yang dilambangkan sebagai pelacur besar ini. Ada yang mengatakan kota kuno Babel, dan ada yang percaya bahwa itu kota Roma atau Kerajaan Romawi. Saya percaya “pelacur besar” itu adalah sistem “keuangan dunia” ini. Salah satu alasan kepercayaan saya adalah nama misterius yang tertulis pada dahinya, “Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."(Wahyu 17:5). Saya tidak percaya bahwa Babel, Roma, atau Kerjaan Romawi adalah ibu dari semua percabulan dan kekejian di muka bumi. Namun Kitab Suci menegaskan pada kita bahwa, “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” (i Timotius 6: 10) dan kita dapat dengan mudah mengganti kata kejahatan dengan percabulandan kekejian, dan tetap mempertahankan makna sebenarnyaayat itu. Maksudnya ialah, cara yang digunakan sistem dunia ini sangat memikat panca indera sehingga dapat memabukkan. Perhatikanlah perkataan Yohane dalam perikop di Kitab Wahyu tadi, “penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya." Jika seseorang mabuk oleh anggur kekhawatiran, kekayaan, dan kesenangan dunia, ia dapat mudah diseret menjauh dari keintiman dengan Roh Kudus. Keadaan seperti itu sangat menyesatkan karena orang percaya bisa saja tampak saleh, namun sebenarnya mabuk oleh keinginan dunia saat ini. Saat ketajaman rohaninya menjadi tumpul, ia akan menjadi sasaran empuk pencurian, penyesatan, pemghancuran, dan bahkan pembunuhan oleh musuh.
Bagaimana kita menjaga diri agar tidak terjatuh ke dalam kebodohan itu dan tetap berpikiran sehat dan sadar? Jawabannya adalah dengan terus makan dan minum di dalam Tuhan, yang sungguh-sungguh mendatangkan kepuasaan, “Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,”(Efesus 5:18) menurut saya, ia bukan hanya berbicara tentang anggur saja, tetapi tentang apa sajayang dapat memabukkan kita dan mengalihkan fokus kita dari jalan-jalan Allah. Itu bisa saja berupa perhatian yang berlebihan terhadap “ bisnis, lawan jenis, olah raga atau hobi tertentu, jejaring sosial (Facebook dan Twitter), daftarnya tak ada habisnya.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar