“Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia,
ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” (1 Yohanes 2:6)
Jika kita harus hidup sama seperti Yesus telah
hidup, kita harus bertanya, “Bagaimana dulu Dia hidup?”
Pertama, Dia hidup dalam kesalehan dan kemurnian
yang menakjubkan. Hawa nafsu dunia ini tidak menguasai-Nya; Dia yang menguasai
keinginan yang tidak wajar dan tidak saleh. Begitu juga, rasul Paulus
menjelaskan kepada kita cara yang berkenan untuk melayani Allah:
“Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita
sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua
pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan
kita dalam takut akan Allah.” (2 Korintus 7:1)
Anda memperhatikan kata-kata “menyucikan diri kita?”
sungguh menarik, ia tidak berkata “Allah akan
menyucikan engkau.” Disini dijelaskan. Darah Yesus menyucikan kita dari
segala dosa-itu manfaat penebusan. Akan tetapi, rasul Paulus berbicara tentang
pengudusan kita di sini; dengan kata lain, mengamalkan apa yang sudah
dikerjakan secara Cuma-Cuma bagi kita. Secara sederhana, ini berkaitan dengan
cara hidup dan perilaku yang sepatutnya bagi kita sebagai orang percaya. Ia
berbicara tentang transformasi lahiriah yang semestinya terjadi sebagai buah
dari penebusan kita.
Kita tidak diperintahkan untuk menyucikan diri kita
dari beberapa atau bahkan sebagian besar pencemaran jasmani dan rohani,
melainkan dari semua pencemaran. Kita diharapkan untuk menyucikan diri kita
sehingga kekudusan kita menjadi sempurna. Petrus meneguhkan hal ini dengan
menulis, “tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama
seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,” (1 Petrus 1:15), jika kita
menanggapi perkataan ini secara serius dan tidak menyepelekannya, maka cara
yang berkenan untuk melayani Allah adalah dengan hidup sama salehnya dengan
hidup Yesus. Bagaimana kita dapat melakukannya? Melalui anugeraha Allah.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar