Halaman

Senin, 01 Juli 2013

SADAR DAN BERJAGA-JAGA




“Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati. Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.” (1Petrus 5:5-9)
Ini adalah anugerah yang benar-benar dari Allah. Anugerah itu bukan hanya untuk keselamatan dan pengampunan dosa kita, tetapi juga memampukan kita untuk bersinar di dunia yang gelap dan terhilang. Namun untuk menjadikan diri kita unggul, tak ayal kita akan menghadapi perlawanan; pasti ada perjuangan. Karena itu kita juga harus diperlengkapi dengan senjata anugerah.
Mempersenjatai diri kita dimulai dengan kerendahan hati karena anugerah diberikan kepada orang yang rendah hati. “mengenakan” kerendahan hati seperti pakaian, dan salah satu aspek penting dari kerendahan hati yang sejati adalah menyerahkan kekhawatiran kita kepada Dia, bukannya berusaha mengatasi tantangan hidup semata-mata dengan kemampuan kita sendiri. Kita tidak dapat berlari dalam perlombaan, berjuang secara efektif, dan bertahan sampai akhir jika kita dibebani oleh berbagai urusan pribadi. Kekhawatiran, kegelisahan, dan ketakutan adalah musuh bagi panggilan hidup kita. Menyerahkan beban tersebut kepada Allah memampukan kita untuk berlari dengan lebih cepat dan memegang kita dengan lebih kuat.
Dengan kata lain, kerendahan hati yang sejati memerdekakan kita untuk melangkah maju secara positif dan leluasa melawan arus sistem dunia ini. Kalau tidak, kita harus menyeret sauh melalui kubangan kecemasan-suatu upaya yang mustahil, masih ditambah lagi dengan adanya perlawanan dari arus sungai.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar