Halaman

Kamis, 04 Juli 2013

CINTA UANG




“Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” (1 Timotius 6:10)
Yang dimaksud diatas adalah sistem keuangan dunia saat ini sangat memikat panca indera sehingga dapat memabukkan. Kita dapat membaca ada firman-Nya yang dituliskan “.....dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya." (Wahyu 17:2) Jika seseorang mabuk oleh anggur kekhawatiran, kekayaan dan kesenangan dunia, ia dapat dengan mudah diseret menjauh dari keintiman dengan Roh Kudus. Keadaan seperti itu sangat menyesatkan karena orang percaya bisa saja tampak saleh, namun sebenarnya mabuk oleh keinginan dunia saat ini. Saat ketajaman rohaninya menjadi tumpul, ia akan menjadi sasaran empuk pencurian, penyesatan, penghancuran dan bahkan pembunuhan oleh musuh.
Dan ini terjadi pada Salomo. Ia mengawali perjalanannya dengan berusah mengetahui hikmat ilahi. Permintaannya dikabulkan. Hikmat memapukan Salomo meraih kekayaan dan kesuksesan yang gemilang (lihat Amsal 8:11-21) akan tetapi, seiring bejalannya waktu, Raja Salomo menjadi mabuk oleh berkat dari hikmat tersebut dan tidak lagi memandang Allah yang mengaruniakannya. Ia mabuk dalam kesenangan, hawa nafsu, dan kekayaan dunia. Setelah mabuk, ia melakukan yang di benci oleh Allah bahwa kemudian Salomo jatuh dengan menyembah dewa-dewa asing.
Maka Anda diingatkan di firman-Nya “Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,” (Efesus 5:18) tetap berpikiran sehat dan sadar dan terus minum dan makan di dalam Tuhan, yang sungguh-sungguh mendatangkan kepuasan.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar