“Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh
memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya
dengan berbagai-bagai duka.” (1 Timotius 6:10)
Yang dimaksud diatas adalah sistem keuangan dunia saat ini
sangat memikat panca indera sehingga dapat memabukkan. Kita dapat membaca ada
firman-Nya yang dituliskan “.....dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh
anggur percabulannya." (Wahyu 17:2) Jika seseorang mabuk oleh anggur
kekhawatiran, kekayaan dan kesenangan dunia, ia dapat dengan mudah diseret
menjauh dari keintiman dengan Roh Kudus. Keadaan seperti itu sangat menyesatkan
karena orang percaya bisa saja tampak saleh, namun sebenarnya mabuk oleh
keinginan dunia saat ini. Saat ketajaman rohaninya menjadi tumpul, ia akan
menjadi sasaran empuk pencurian, penyesatan, penghancuran dan bahkan pembunuhan
oleh musuh.
Dan ini terjadi pada Salomo. Ia mengawali perjalanannya
dengan berusah mengetahui hikmat ilahi. Permintaannya dikabulkan. Hikmat
memapukan Salomo meraih kekayaan dan kesuksesan yang gemilang (lihat Amsal
8:11-21) akan tetapi, seiring bejalannya waktu, Raja Salomo menjadi mabuk oleh
berkat dari hikmat tersebut dan tidak lagi memandang Allah yang
mengaruniakannya. Ia mabuk dalam kesenangan, hawa nafsu, dan kekayaan dunia.
Setelah mabuk, ia melakukan yang di benci oleh Allah bahwa kemudian Salomo
jatuh dengan menyembah dewa-dewa asing.
Maka Anda diingatkan di firman-Nya “Dan janganlah kamu mabuk
oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh
dengan Roh,” (Efesus 5:18) tetap berpikiran sehat dan sadar dan terus minum dan
makan di dalam Tuhan, yang sungguh-sungguh mendatangkan kepuasan.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar