“Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan
bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia
adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di
depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera
lupa bagaimana rupanya.” (Yakobus 1:22-24)
Yakobus menggunakan contoh alami ini untuk
menggambarkan apa yg sebenarnya terjadi di dalam roh ketika kita tunduk pada
keTuhanan Yesus. Apabila kita tidak gentar p[ada Firman-Nya dengan ketaatan
tanpa syarat, sama artinya dengan melihat diri kita sendiri di depan cermin
lalu pergi seolah-olah kita tidak melihat dan kembali karena kita lupa
bagaimana rupa kita. Kita dapat melihat selama kita berada di depan cermin,
tetapi setelah kita pergi, kita lupa seolah-olah kita adalah orang buta.
Hal ini menjelaskan mengapa orang-orang dapat
membaca, mendengarkan dan bahkan mengkhotbahkan Firman Allah, tetapi hidup
seperti orang-orang yang tidak mengenal Firman Allah. Orang-orang ini mengaku
diselamatkan, tetapi tidak berubah oleh kuasa Allah. Mereka tidak kudus, tidak
bersyukur, tidak mengasihi, tidak taat dan tidak mengampuni, menunjukkan sifat-sifat
lainnya yg tidak membuat mereka berbeda dengan orang-orang yg belum pernah
mendengar Firman Allah. Mungkin mereka tidak merokok, meminum-minuman keras
atau bersumpah seperti orang kafir di jalanan, tetapi motif di dalam hati
mereka sama-memusakan kepentingan pribadi. Dlama hal ini jelas menerangkan
kondisi mereka sebagai orang yg terus-menerus belajar tetapi tidak pernah dapat
menerangkan pengetahuan tentang kebenaran. Mereka tertipu. Baca Firman-Nya di 2
Timotius 3:1-7, 13).
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar