Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus
hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.(Habakuk 2:4)
Orang Kristen yang sungguh-sungguh rendah hati percaya,
yakin, dan menaati firman Allah melampaui pemikiran, penalaran, perasaan, atau
keinginan mereka sendiri. Mereka, dengan demikian, bergantung sepenuhnya pada
kemampuan Allah, bukan pada kemampuan mereka sendiri. Mereka mencari
kehendak-Nya, bukan kehendak pribadi atau orang lain.
Habakuk menggambarkan kesombongan dan iman sebagai hal yang
berlawanan. Ayat ini dapat saja ditulis “sesungguhnya orang yang tidak rendah
hati, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh
imannya.” Begitu juga dengan kesombongan dan ketidakpercayaan. Tidak
mempercayai Allah berarti menyatakan bahwa kita lebih berpengetahuan dari Dia
dan kita lebih mempercayai penilaian kita sendiri daripada penilaian-Nya. Ketidakpercayaan
itu tidak lain dari kesombongan yang tersamar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar