Halaman

Selasa, 16 Juli 2013

BERIKAN KESEMPATAN




“Barnabas ingin membawa juga Yohanes yang disebut Markus;  tetapi Paulus dengan tegas berkata, bahwa tidak baik membawa serta orang yang telah meninggalkan mereka di Pamfilia dan tidak mau turut bekerja bersama-sama dengan mereka.” (Kisah Para Rasul 15:37-38)
Banyak orang mengagumi suara emas pemenang Indonesian Idol 2012, “Regina Ivanova.” Menariknya, ia pernah  gagal dalam enam audisi sebelumnya. Selain kegigihannya, peraturan kompetisi yang mengizinkan mereka yang pernah gagal untuk mencoba lagi. Pada kesempatan ketujuh, Regina tampil fantastis dan menjadi pemenang. Seandainya peraturannya berbunyi lain, mungkin nama Regina tak akan pernah kita kenal.
Kesempatan untuk mencoba lagi juga pernah dialami Yohanes Markus. Ia tercatat “gagal” dalam pelayanan perdananya bersama Barnabas dan Paulus ke pulau Siprus “Setiba di Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi. Dan Yohanes menyertai mereka sebagai pembantu mereka. Lalu Paulus dan kawan-kawannya meninggalkan Pafos dan berlayar ke Perga di Pamfilia; tetapi Yohanes meninggalkan mereka lalu kembali ke Yerusalem.” ( Kisah Pr. Rasul 13:5,13). Namun, ketika akan melayani lagi ketempat yang sama, Barnabas justru ingin mengajak Markus. Barnabas tentu memiliki alasan kuat. Mungkin ia melihat Markus sudah berubah. Atau paling tidak ia ingin memberikan bimbingan dan kesempatan lagi kepada Markus. Kegagalan sebelumnya tidak membuatnya menyerah atas hidup Markus, dan untuk itu ia bahkan mengambil resiko berpisah dengan rekan kerja yang “lebih handal” (  Hal itu menimbulkan perselisihan yang tajam, sehingga mereka berpisah dan Barnabas membawa Markus juga sertanya berlayar ke Siprus.” (Kisah Pr. Rasul 15:39). Alkitab mencatat bahwa kepercayaan yang diberikan Barnabas kepada Markus tidaklah sia-sia. Bahkan Paulus akhirnya sangat memerlukan pelayanan Markus “Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku.” (2 Timotius 4:11).
Jika diberi kesempatan menolong hidup seseorang, bagaimana sikap kita terhadap kegagalannya? Ketika ia gagal, kita memilih meninggalkan atau memberinya kesempatan? Perhatikan banyak orang yang hidupnya berubah dan dipakai Allah justru ketika mereka mengalami anugerah berupa kesempatan untuk belajar dari kesalahan. Kita bisa menjadi alat bagi anugerah Allah tersebut.
Pengampunan dan kesempatan mencoba lagi kerap kali menjadi jalan menuju perubahan yang berarti.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar