“Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat;
karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja
seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak
hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun
pekerjaan menurut kerelaan-Nya. Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak
bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,”(Filipi 2:12-14)
Menggerutu adalah pembunuh. Hal ini akan menghentikan
kehidupan Allah di dalam diri Anda lebih cepat daripada segala sesuatu lainnya!
Secara tidak langsung, menggerutu mengkomunikasikan kepada Tuhan seperti,”Saya
tidak suka dengan apa yang Engkau lakukan dalam hidupku. Dan jika saya adalah
Engkau, saya akan melakukan dengan cara yang berbeda.” Menggerutu merupakan
manifestasi pemberontakan terhadap otoritas Allah. Sungguh suatu sikap yang
tidak menghormati! Allah membencinya! Yusuf takut akan Allah, dan dia tak
pernah mengeluh.
Dengan tegas Allah
memperingatkan kita untuk tidak membiarkan keluhan berakar kuat di dalam hati
kita. Serangannya yang gencar akan membuat kita tidak berdaya. Takut akan Tuhan
adalah suatu kekuatan di dalam diri kita yg akan akan membuat sang pembunuh itu
keluar. Kitab Amsal menegaskan “Takut akan TUHAN adalah sumber kehidupan
sehingga orang terhindar dari jerat maut.”(Amsal 14:27)
Yusuf hidup di padang gurun rohani selama lebih dari 12
tahun. Segalanya tidak bersahabat dengan dia. Tidak ada yg menguatkan dan
menghibur dia. Tetapi, ada sebuah sumber yg ada di dalam dirinya. Sumber ini
memampukan Yusuf untuk mentaati Allah. Sumber ini adalah takut akan Allah.
Dia dapat menghindari perangkap kebencian, pemberontakan,
keirihatian, kemarahan, dendam, dan perzinahan melalui sumber mata air yg
memberi kehidupan. Yusuf bijaksana di dalam perilakunya karena dia takut akan
Allah, “Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan
kerendahan hati mendahului kehormatan.”(Amsal 15:33). Mereka yang takut akan
Allah adalah bijaksana.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar